Bertemu Jokowi, Sumarsih tagih komitmen penuntasan pelanggaran HAM
Orangtua dari BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Atmajaya yang gugur saat Tragedi Semanggi itu menyampaikan permintaan khusus kepada Jokowi.
Sejumlah keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (31/5). Salah satu keluarga korban pelanggaran HAM yang turut hadir dalam pertemuan yaitu Maria Katarina Sumarsih. Dia mengaku akan menagih komitmen Jokowi menyelesaikan permasalahan pelanggaran HAM di masa lalu.
"Saya berharap Pak Jokowi memenuhi komitmennya untuk mewujudkan visi, misi dan program aksi yaitu menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu," Sumarsih di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/5).
-
Mengapa para aktivis mendesak Presiden Jokowi terkait pelanggaran HAM? Mereka mendesak segera diadilinya pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan dan pelanggaran berat HAM.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Orangtua dari BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Atmajaya yang gugur saat Tragedi Semanggi itu menyampaikan permintaan khusus kepada Jokowi.
"Yaitu mengusut pelanggaran HAM masa lalu dan menugaskan Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berkas penyelidikan Komnas HAM," ucap Sumarsih.
Selain Sumarsih, ada sekitar 19 perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM yang juga menemui Presiden Jokowi. Mereka kerap menggelar aksi Kamisan di depan Istana Merdeka. Aksi damai ini sudah berlangsung sejak 18 Januari 2007. Mereka merupakan korban '65, korban Tragedi Trisakti dan Semanggi '98, korban tragedi Rumpin, dan korban pelanggaran HAM lainnya yang menuntut kejelasan pengusutan kasusnya.
Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jokowi didampingi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi, dan Adita Irawati.
Sebelumnya, rencana Jokowi menemui keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) disampaikan Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid, usai menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu 30 Mei 2018 kemarin.
Menurut Usman, dalam pertemuan itu dirinya dan Jokowi membahas tentang kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, di antaranya tragedi Trisakti, Semanggi, dan Papua.
"Yang kedua juga membahas tentang pertemuan dengan Presiden yang besok diagendakan. Tadi Pak Presiden langsung meminta ajudan dan Teten Masduki mengagendakan," kata Usman di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Dia berharap, pemerintahan Jokowi juga dapat menyelesaikan kasus-kasus lain seperti Tanjung Priok, Talangsari, Aceh, dan penculikan aktivis.
"Tadi Presiden langsung minta Jaksa Agung dan Menko Polhukam untuk agendakan itu, bukan hanya kasus 65 tapi Tanjung Priok, Talangsari, Aceh. Mudah-mudahan besok bisa jadi pertemuan yang positif," ucap Usman.
Sementara, Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Yenti Garnasih menyampaikan bahwa Jokowi akan memperhatikan korban pelanggaran HAM dan besok sore diagendakan akan menerima keluarga korban pelanggaran HAM.
"Tadi spontanitas presiden menyatakan, karena Pak Usman mengatakan Presiden tidak memperhatikan, tidak pernah datang. Presiden mengatakan, kami memperhatikan, mereka saja yang tidak mau datang. Kalau gitu, Pak Usman mengatakan, apakah besok bisa diterima? Presiden mengatakan, oke besok kumpulan Kamisan akan diterima presiden," terang Yenti.
Reporter: Hanz Jimenes Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dukung Jokowi di 2019, NasDem tak peduli jatah menteri
Jokowi sedih masih ada warga percaya tuduhan anak pengusaha China
PDIP sindir syarat Amien Rais: Kayak pertemuan diplomasi kelas atas saja!
Dawan Rahardjo meninggal, Jokowi kehilangan sosok cendekiawan Muslim
PKS yakin Jokowi punya etika dan tata krama untuk menemui Amien Rais