Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini
Mahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.
Jokowi kemudian berbicara soal sosok pelaksana tugas (Plt) Menko Polhukam.
Jokowi Siapkan Keppres Pemberhentian Mahfud MD dari Menko Polhukam Pagi Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
“Pagi ini, pagi hari ini, Keppresnya kita siapkan,” kata Jokowi usai menghadiri acara Kongres XVI Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), Jumat (2/2).
Jokowi kemudian berbicara soal sosok pelaksana tugas (Plt) Menko Polhukam. Menurutnya, butuh waktu sekitar dua atau tiga hari untuk memutuskan hal tersebut.
“Belum, masih kemarin sore kan (Mahfud mengundurkan diri). Beri waktu sehari, dua hari, tiga hari lah,” ujarnya.
Kondisi Kabinet Jokowi
Jokowi juga menjawab isu kondisi Kabinet Indonesia Maju yang sedang tak baik-baik saja. Belakangan, muncul isu sejumlah menteri akan mundur dari kabinet Jokowi.
Jokowi mengklaim, situasi kabinet saat ini baik. Tak ada masalah. Semua menteri fokus menjalankan tugasnya masing-masing.
“Kabinet biasa-biasa saja, enggak ada masalah, yang kerja yang kerja, yang kunjungan di daerah kunjungan daerah,”
ucap dia.
merdeka.com
Mahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.
Dia kemudian mengungkap alasan baru mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Mahfud mengatakan, keputusan mundur sebagai Menko Polhukam hanya soal pilihan politik kendati baru dilakukan setelah diusung sebagai cawapres mendampingi capres Ganjar Pranowo pada 18 Oktober 2023 lalu.
"Itu soal pilihan aja. Nanti kalau saya mundur di depan dulu orang mengatakan loh kok buru-buru sih yang lain belum," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (1/2).
Mahfud menjelaskan, keputusan mundur sebagai Menko Polhukam tersebut sebelumnya pernah diutarakan kepada Ganjar maupun partai politik pengusungnya di Pilpres 2024.
Keinginan itu disampaikan setelah Mahfud resmi diusung sebagai cawapres pendamping Ganjar.
"Kan tidak mungkin saya masih terus kan enggak bagus gitu, sehingga saya harus mundur cuma kapan waktu mundurnya tunggu dulu waktu momentumnya yang tepat sesudah pemungutan suara karena sesudah itu pemerintah akan berlangsung dan saya merasa ndak layak kalau masih di situ. Kalau sesudah pemungutan suara itu kan masih lama,"
kata Mahfud.
merdeka.com
Mahfud menegaskan keputusan baru mundur dari kabinet hanya soal pilihan.
Sebab menurut Mahfud, apabila mundur dari kabinet Jokowi baru dilakukannya sebelum dicalonkan sebagai pendamping Ganjar bisa menimbulkan perdebatan.
"Kalau mundur dulu bisa ada orang kecewa karena aturannya boleh, wong yang lain boleh. Kalau mundur sekarang bisa ada yang mempersoalkan kok baru sekarang. Kalau terus juga pasti ada yang mempersoalkan," kata Mahfud.