Duh! Kevin Diks jadi Korban Rumput Stadion GBK, Ironi yang Menyakitkan dan Merugikan Timnas Indonesia
Sampai kapan kondisi rumput di SUGBK akan terus memburuk? Hal ini sangat merugikan bagi Timnas Indonesia!
Laga melawan Timnas Jepang menjadi bencana bagi Timnas Indonesia. Di hadapan puluhan ribu penonton di SUGBK, Jay Idzes dan kawan-kawan mengalami kekalahan telak 0-4 dari The Blue Samurai. Kejadian menyedihkan juga menimpa Kevin Diks, bek yang baru pertama kali tampil. Pemain FC Copenhagen yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Timnas Garuda harus meninggalkan lapangan sebelum pertandingan memasuki menit ke-40.
Kevin Diks terjatuh setelah terjepit oleh pemain Jepang, Kaoru Mitoma. Namun, cedera yang dialaminya bukan disebabkan oleh sikutan tersebut. Ironisnya, Kevin Diks justru terpaksa keluar karena terpeleset yang menyebabkan cedera pada lututnya. Sandy Walsh pun menggantikan posisinya, yang seharusnya mengisi bek kanan dan berkolaborasi dengan Yacob Sayuri di sayap kanan, sempat menunjukkan performa menjanjikan dengan menembus pertahanan Jepang.
Kevin Diks juga berhasil memberikan umpan silang yang bagus kepada Ragnar Oratmangoen dan menyodorkan bola mendatar yang tidak dapat ditangkap dengan baik oleh Rafael Struick. Ketum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa kondisi lapangan dan rumput di SUGBK tidak ideal. Meskipun demikian, sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu tidak ingin menyalahkan pihak lain atas kejadian tersebut. "Timnas Jepang komplain dengan rumput SUGBK, kita juga komplain. Kevin Diks cedera karena lapangan yang diinjaknya goyang," ujar Erick Thohir.
Tidak Ada Rencana untuk Pindah Kandang
Pria yang lebih dikenal dengan inisial ET tersebut belum memiliki rencana untuk memindahkan markas Timnas Indonesia pada pertandingan selanjutnya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. "Kita memiliki Stadion JIS dan Stadion GBT Surabaya. Namun, dari berbagai aspek, SUGBK masih menjadi yang terbaik, terutama dalam hal akses transportasi dan mobilisasi penonton," tuturnya.
Sementara itu, pengamat sepak bola dari Malang, Gusnul Yakin, mengungkapkan kekecewaannya atas cedera yang dialami Kevin Diks. Akibat cedera tersebut, Diks terpaksa tidak dapat tampil saat Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Arab Saudi di SUGBK Jakarta pada hari Selasa, 19 November 2024. "Cedera dapat menimpa siapa saja, dan kali ini Kevin Diks yang mengalami nasib buruk. Timnas Indonesia jelas merasa kehilangan, mengingat PSSI telah berupaya keras untuk menaturalisasi dia agar bisa bermain melawan Jepang dan Arab Saudi," jelasnya.
Risiko Mengalami Cedera
Gusnul Yakin menyatakan bahwa cedera yang dialami pemain disebabkan oleh kondisi lapangan yang kurang baik, sebuah situasi yang sangat disayangkan. Terlebih lagi, insiden ini terjadi pada saat pertandingan yang sangat krusial.
"Kemenangan tim tak hanya tergantung kualitas pemain. Lapangan juga menentukan. Kali ini Timnas Indonesia yang kalah karena lapangan dan kualitas pemain Jepang yang bagus. Cedera Kevin Diks sebuah ironi yang menyakitkan kita semua. Semoga tak ada pemain Timnas Indonesia lainnya yang cedera," ujarnya.
Menurut Gusnul, keadaan lapangan yang buruk sangat mempengaruhi performa pemain, sehingga hasil pertandingan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu. Hal ini menjadi lebih menyedihkan ketika menimpa Timnas Indonesia di momen yang sangat penting.
"Kemenangan tim tak hanya tergantung kualitas pemain. Lapangan juga menentukan. Kali ini Timnas Indonesia yang kalah karena lapangan dan kualitas pemain Jepang yang bagus. Cedera Kevin Diks sebuah ironi yang menyakitkan kita semua. Semoga tak ada pemain Timnas Indonesia lainnya yang cedera," ujarnya. Ia berharap tidak ada lagi pemain yang mengalami cedera akibat kondisi yang tidak ideal tersebut.
Punya Pengaruh Siginfikan dengan Permainan di Lapangan
Gusnul Yakin merasa curiga terhadap kesalahan Maarten Paes dalam menghalau bola, yang justru jatuh ke kaki Hidemasa Morita, pemain Jepang. Menurutnya, kondisi permukaan rumput yang tidak rata menjadi faktor utama dalam insiden tersebut. Morita, yang merupakan gelandang Sporting Lisbon, berada tepat di depan kotak penalti dan menjadi orang pertama yang menerima bola dari Maarten, yang kemudian memudahkan dia untuk mencetak gol ketiga Jepang pada menit ke-49.
"Saya amati kesalahan Maarten Paes bukan karena teknis. Dalam kondisi lapangan basah karena hujan dan permukaan rumput yang tak rata jadi penyebabnya. Apalagi saya baca komentar Morita, dia cetak gol karena keberuntungan," ucapnya.