Biaya persalinan belum lunas, bayi ditahan di RSUD Indrasari
Menurut Musrini, pihak RSUD Indrasari meminta tebusan senilai Rp 1.050.000.
Miris sekali nasib Musrini (33) warga Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Dia terpaksa merelakan bayinya ditahan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat karena belum belum melunasi biaya persalinan.
Informasi yang dirangkum, Selasa (7/10) di RSUD Indrasari Rengat, peristiwa ini terjadi ketika Musrini hendak melahirkan pada Selasa (30/9). Karena terjadi pendarahan akhirnya ia melahirkan dengan cara operasi pada Jumat (3/10).
Baru sehari melahirkan, pada Sabtu (4/10) ia dipaksa pulang oleh pihak RSUD Indrasari Rengat. Namun anaknya tidak boleh dibawa karena Musrini belum melunasi biaya operasi tersebut. Menurut dia, pihak RSUD Indrasari meminta tebusan senilai Rp 1.050.000 jika ingin membawa anaknya pulang.
Karena tidak punya uang, akhirnya Musrini memilih tinggal di RSUD menjaga anaknya sambil menunggu bantuan keluarga. Ia sempat satu hari tidur di lantai RSUD itu beralaskan kasur yang tidak terpakai.
Mengetahui anaknya dijadikan 'tawanan', sehari setelah itu, Senin (6/10), pihak keluarga langsung menebus biaya tersebut. Dan akhirnya bayi Musrini dapat dikeluarkan dari RSUD Indrasari.
Menyikapi hal ini, pihak RSUD Indrasari Rengat mengakui jika Musrini belum melunasi biaya administrasi persalinannya selama dirawat hingga menjalani operasi persalinan.
"Jika pasien itu harus pulang, ya harus pulang, tidak boleh berlama-lama di rumah sakit. Pada prinsipnya rumah sakit adalah tempatnya orang sakit, jadi orang yang sehat tidak boleh berada di sini," ujar KTU RSUD Indrasari Ibrahim Halimin kepada wartawan, Selasa (7/10).
Terkait bayi pasien yang tidak boleh dibawa pulang, menurut dia karena menyangkut administrasi. "Mungkin saja belum diurus BPJS sehingga dianggap sebagai pasien umum dan tentu saja harus bayar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Inhu H Suhardi SE MM kepada sejumlah wartawan menyesalkan terjadinya hal tersebut.
"Tidak pantas petugas RSUD berbuat seperti itu. Kami sudah berupaya memperbaiki citra kesehatan di kabupaten Inhu, kejadian ini tentu akan berpengaruh buruk. Saya akan memanggil pihak RSUD Indrasari,"ketusnya.