BKSAP DPR Ungkap Wacana Uni Eropa Investasi Hijau dan Dukungan Hilirisasi Nikel di Indonesia
BKSAP DPR bertemu dengan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll di Gedung DPR RI, Jakarta.
Ada banyak isu dibahas terutama peningkatan kerja sama bidang perdagangan, ekonomi, transisi energi dan investasi hijau.
- Anggota Komisi VII DPR Dukung Rencana Bahlil Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN
- Wakil Ketua BKSAP DPR: Forum Parlemen Indonesia-Pasifik Dorong Konsep Blue Economy
- DPR Beberkan Sederet Isu Strategis di Forum Indonesia-Pasifik, Ada Perubahan Iklim sampai Investasi
- BKSAP DPR Inisiasi Forum Parlemen Indonesia-Afrika, Ini Tujuannya
BKSAP DPR Ungkap Wacana Uni Eropa Investasi Hijau dan Dukungan Hilirisasi Nikel di Indonesia
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana Kembali bertemu dengan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll di Gedung DPR RI, Jakarta. Ada banyak isu dibahas terutama peningkatan kerja sama bidang perdagangan, ekonomi, transisi energi dan investasi hijau.
"Dalam pertemuan itu kita membahas berbagai isu, termasuk bagaimana Parlemen Uni Eropa terus meningkatkan kerja sama dengan Parlemen Indonesia untuk memperkuat first track diplomasi yang dilakukan pemerintah," kata Putu melalui keterangannya, Senin (24/6).
Menurut dia, DPR sempat diundang oleh Parlemen eropa untuk membahas salah satunya mengenai isu trade di Strasbourg, Prancis dalam The 12th EU-Indonesia inter-Parliamentary Meeting.
Putu mendorong agar segera kedua Parlemen mendorong pemerintahannya untuk mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia- European Union CEPA untuk membuat suatu legasi bersama demi keuntungan kedua bangsa serta kawasan. Juga dalam konferensi Parliamentary Conference on the World Trade Organization (PCWTO) di Abu Dhabi awal tahun ini.
Dia juga menekankan pentingnya kerja sama antar bangsa dalam mengawal pencapaian SDGs dalam pembangunan kerjasama segala bidang baik perdagangan, ekonomi dan investasi. Selain itu, dia menilai peran Uni Eropa penting untuk mendorong dan mendukung hilirisasi dan upaya negara produsen untuk mengekspor barang jadi demi memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan secara inklusif.
"Saatnya membuka mata hati daripada hanya terfokus kepada perbedaan dan permasalahan, saatnya parlemen kedua pihak mengakselerasi dan memastikan pemerintah masing-masing mengakselerasi terwujudnya perjanjian ini untuk keuntungan kedua belah pihak," ujarnya.
Maka dari itu, Putu berharap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mewujudkan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa sebelum berakhir masa jabatannya pada Oktober 2024. Sebab, kata dia, saat ini negosiasi cukup signifikan dilakukan demi legasi yang diwariskan kedepan untuk kesejahteraan kedua belah pihak.
"Kita berharap sebelum akhir tahun ini atau sebelum berakhirnya masa Pemerintahan Pak Jokowi, Comprehensive Economic Partnership Agreement ini dapat terwujud antara Indonesia dan Uni Eropa. Karena memang komitmen itu sangat ingin wujudkan oleh kedua parlemen dan kita terus aktif berperan dalam mendorong negosiasi perundingan yang pada prinsipnya mendukung kedua belah pihak. Kami terus menunggu sehingga ratifikasi bisa dilakukan kedua parlemen," jelas dia.
Anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Keberlanjutan ini juga telah mengkonfirmasi kepada Antoine Ripoll, terkait ada rencana Uni Eropa ingin berinvestasi hijau di Indonesia, seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Pak Luhut menyampaikan informasi terkait investasi hijau dan tentu kami juga coba konfirmasi ke perwakilan Parlimen Eropa untuk ASEAN di Jakarta, Antoine Ripoll; mereka sedang mengkaji rencana investasi hijau di Indonesia untuk mendorong dan mensupport akselerasi ekonomi hijau di Indonesia," ungkapnya.
merdeka.com
Bahkan, kata Putu, mereka juga memiliki rencana untuk berinvestasi mendukung hilirisasi nikel agar kita tidak hanya mengekspor raw material ke negara-negara di Uni Eropa.
"Dorongan melalui diplomasi parlemen ini tentu tujuannya bisa memberikan manfaat kesejahteraan kepada masyarakat dan peningkatan ekonomi kepada Indonesia," jelas Legislator asal Bali ini.
Putu menambahkan, isu lain yang dibahas Indonesia sama-sama memahami Uni Eropa mengalami tantangan growth. Mereka mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sehingga sedang fokus dengan pertumbuhan.
“Jika kerja sama ini terjalin, pertumbuhan mereka juga akan meningkat dan harapannya Indonesiapun dapat meningkat pertumbuhan ekonominya secara signifikan,” ucapnya.
Indonesia terus mendorong kerja sama investasi hijau dalam hal transisi energi. Dia berujar, market Indonesia sangat besar dan jika ditambahkan market negara-negara asia tenggara hampir mencapai 700 juta penduduk sehingga investasi yang dilakukan tentu sangat feasibel.
"Inilah tujuan CEPA itu, memastikan kedepan agar tidak satu negara saja yang mendapat keuntungan, tapi kedua belah pihak, kedua kubu baik Uni Eropa, Indonesia dan juga ASEAN bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Saatnya semua harus di akselerasi menuju win-win solutions and outcomes,” pungkasnya.