Blusukan ke Pasar Pucang, Lucy 'dihujani' curhat pedagang
Curhatan mulai dari banjir hingga rencana renovasi pasar.
Mengaku tak ada jadwal kampanye hari ini, Selasa (20/10), calon wakil wali kota nomor urut satu, Lucy Kurniasari sambangi Pasar Pucang, Surabaya, Jawa Timur. Mantan Ning Surabaya ini mengaku kangen dengan pasar tradisional ini.
"Blusukan saya ini bukan jadwal kampanye loh ya. Saya hanya rindu suasana Pasar Pucang. Dulu ini tempat favorit saya berbelanja kebutuhan sehari-hari. Berhubung saya jadi calon, selain berbelanja saya juga menampung aspirasi seluruh warga pasar dan juga memantau kondisi pasar saat ini," aku Lucy sembari merangkul salah satu pedagang wanita yang disapanya.
Dia melanjutkan, "Ini bukan kali pertama saya masuk Pasar Pucang. Saya pernah tinggal di Jalan Pucang Adi, jadi sudah sering ke sini," aku calon yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN) ini.
Di Pasar Pucang ini, Lucy yang mendampingi Rasiyo di Pilkada Surabaya, 9 Desember 2015, banyak mendapat masukan dan keluhan warga pasar, yang berharap Pasar Pucang direnovasi dan menginginkan stabilitas harga sembako di tengah krisis.
Mantan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat ini mengaku, melihat kondisi pasar yang sudah berdiri sejak 60 tahun lalu ini, sangat memprihatinkan, sehingga butuh perhatian serius dari pemerintah kota.
"Dari Tahun 72 (1972) hingga sekarang tidak ada perubahan yang signifikan. Ini akan menjadi salah satu cita-cita saya untuk merenovasi kembali pasar tradisional jika saya terpilih nanti," janji Lucy.
Dijawab Billu Kosala, pemilik toko kelontong, "Jangan dibongkar pasar ini. Dulu Wali Kota Risma (Tri Rismaharini), ada isu Pasar Pucang akan dilakukan perenovasian. Tapi takutnya nanti kayak Pasar Turi. Dibakar kemudian direnovasi. Kemudian kami (pedagang) tidak bisa masuk setelah pasar jadi," keluh pedagang yang menghuni Pasar Pucang sejak 45 tahun silam ini.
Lucy pun meyakinkan para pedagang, kalau dia tidak punya kepentingan di luar pemberdayaan pasar. Bahkan, dia menegaskan, pasar ini dari masyarakat dan untuk masyarakat.
"Semoga kejadian Pasar Turi tidak terjadi lagi karena sangat merugikan pedagang. Kalaupun nanti ada perenovasian, saya tidak akan membiarkan kegiatan jual beli di pasar ini mati total dengan cara pembuatan penampungan pedagang sementara, dan akan dapat kembali lagi jika pasar sudah jadi," janji Lucy.
Rekan seprofesi Kosala juga mengeluh, pasar tempat mereka berjualan ini sudah tidak laik. Sebab, banyak saluran air yang mampet dan tak terurus. Alhasil, bila musim hujan tiba, Pasar Pucang selalu kebanjiran.
"Pasare banjir bu, tolong diperbaiki, kasian pembeli suka tak nyaman kalau melintasi deretan kios sini," celetuk Risky, pemilik lapak ikan kepada Ning Lucy.
Sekadar tahu, saat masih menjabat, Tri Rismaharini yang di Pilkada Surabaya nanti kembali maju bersama Whisnu Sakti Buana, sudah berkali-kali menggelar dialog dengan para pedagang Pasar Turi, untuk menyelesaikan masalah.
Bahkan, Risma juga sempat mendatangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan meminta saran Wakil Presiden Jusuf Kalla, tapi konflik antara pengembang dan pedagang belum juga tuntas hingga saat ini. Sementara para pedagang Pasar Turi mengingkan Pemkot Surabaya segera mengambil alih pengelolaan Pasar Turi.