BMKG Masih Cari Penyebab Utama Tsunami di Selat Sunda
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Tiar Prasetya menyampaikan, pihaknya sementara ini masih menduga penyebab tsunami adalah akibat dampak longsoran material Anak Gunung Krakatau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, kecil kemungkinannya erupsi Anak Gunung Krakatau menjadi penyebab tsunami yang terjadi di sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Tiar Prasetya menyampaikan, pihaknya sementara ini masih menduga penyebab tsunami adalah akibat dampak longsoran material Anak Gunung Krakatau.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
"Kalau akibat meletus (gunung api) saja tsunami, kecil (kemungkinan). Bisa jadi ini, ini baru prediksi prematur, ini (akibat) longsor (Gunung Anak Krakatau)," katanya di Gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12).
Untuk membuktikan dugaan tersebut, BMKG masih berkonsultasi dengan pakar untuk memastikan penyebab tsunami. Tim khusus juga sudah diterjunkan ke lapangan untuk memeriksa langsung kemungkinan adanya longsoran di Anak Gunung Krakatau.
Selain itu, Tiar menambahkan, kondisi gelombang yang sedang tinggi juga dapat menjadi salah satu penyebab.
"Jadi karena posisi di sana lagi gelombang tinggi. Tapi kalau gelombang tinggi saja, biasa kan setiap tahun. Tapi karena ada longsor yang menyebabkan tsunami, itu yang bisa menyebabkan kondisinya kemarin tambah spesifik," ujarnya.
Dia mengungkapkan, fenomena gelombang tinggi ini sendiri masih akan berlangsung hingga akhir Desember 2018. Selain itu, Tiar juga menyampaikan, saat ini BMKG memiliki lima sensor tsunami di kawasan Selat Sunda, tiga di wilayah Banten dan dua di Lampung.
Sensor di Banten sendiri terdapat di Panimbang, Labuan, dan Pasauran. Sementara di Lampung terletak di Kalianda dan Tanggamus.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menkes Pastikan Stok Obat di Puskesmas Terdampak Tsunami Banten Aman
Data Korban Tsunami Anyer & Lampung Pukul 07.00: 281 Meninggal dan 1.016 Luka-luka
Janji Bani 'Seventeen' Sebelum Berangkat Konser dan Jadi Korban Tsunami
Sampaikan Duka untuk Tsunami Anyer, Kemenpar Segera Aktifkan TCC
Tsunami Anyer dan Lampung, Singapura Sampaikan Duka Cita dan Siap Bantu
Korban Tsunami Selat Sunda di Pesisir Lampung: 58 Meninggal Dunia, 424 Luka-luka