BMKG Prediksi Seluruh Sumsel Berpotensi Hujan Lebat, Bencana Ekologis Diwaspadai
BMKG mengimbau masyarakat waspada tetapi tetap tenang, saling bertukar informasi dengan tetangga, berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah
Seluruh wilayah di Sumatera Selatan berpotensi diguyur hujan lebat selama dua hari ke depan. Hujan dengan intensitas tinggi akan menimbulkan beragam bencana ekologis yang mesti diwaspadai.
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sumsel, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyimpulkan seluruh daerah berpotensi hujan lebat pada 11-12 Maret 2023 dan ditetapkan level siaga dan waspada. Level ini berlaku selama 24 jam mulai pukul 07.00 WIB di hari pertama sampai pukul 07.00 WIB di hari berikutnya.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
Untuk daerah level siaga terdiri dari Kabupaten Banyuasin (Suak Tapeh, Banyuasin III) dan Kabupaten Musi Banyuasin (Sekayu, Lawang Wetan.
Sementara daerah dengan level waspada adalah Ogan Komering Ilir (Pampangan, Sirah Pulau Padang, Teluk Gelam, Pedamaran, Tanjung Lubuk, Kota Kayu Agung, Pedamaran Timur, Pangkalan Lapam, Cengal, Tulung Selapan), Ogan Ilir (Kandis, Rantau Alai), Banyuasin (Talang Kelapa, Air Kumbang, Banyuasin I, Air Saleh, Muara Telang, Tanjung Lago, Rambutan, Makarti Jaya, Banyuasin II, Sumber Marga Telang, Rantau Bayur, Betung, Suak Tapeh, Banyuasin III, Tungkal Ilir, Pulau Rimau, Betung, Tanjung Lago).
Kemudian Palembang di hampir seluruh kecamatan, Penukal Abab Lematang Ilir (Penukal, Abab, Penukal Utara), Muara Enim (Sungai Rotan, Muara Belida, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Semendo Darat Laut, Tanjung Agung).
Selanjutnya Musi Banyuasin (Lais, Lalan, Babat Supat, Sungai Lilin, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sekayu, Batanghari Leko, Babat Toman, Keluang, Bayung Lencir, Sanga Desa), Musi Rawas (Muara Lakitan, Megang Sakti, Muara Kelingi, Bulang Tengah Suku Ulu, Jayaloka, Tiang Pumpung Kepungut, Muara Beliti, Selangit, Tugumulyo).
Level siaga juga berlaku di Musi Rawas Utara (Rawas Ilir, Karang Dapo, Karang Jaya, Ulu Rawas, Rawas Ulu), Lubuklinggau yang terjadi di hampir seluruh kecamatan, Lahat (Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Selatan, Mulak Ulu, Kota Agung), Empat Lawang (Tebing Tinggi, Saling, Talang Padang, Pendopo Barat, Pendopo), Pagaralam (Dempo Selatan).
Begitu halnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Sindang Danau, Sungai Are, Muaradua Kisam, Kisam Tinggi), Ogan Komering Ulu (Ulu Ogan), dan Ogan Komering Ulu Timur (Belitang Jaya, Buay Madang, Buay Pemuka Peliung, Martapura, Madang Suku III, Buay Pemuka Bangsa Raja, Buay Madang Timur).
"Masyarakat dan pemerintah wajib waspada dengan cuaca ekstrim yang diprediksi," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sumsel Wan Dayantolis, Jumat (10/3).
Menurut dia, banyak dampak yang ditimbulkan dari kondisi itu dan perlu diwaspadai. Seperti kerusakan pada tanggul-tanggul sungai, longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, volume aliran sungai meningkat atau banjir, terjadi aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala menengah, dan pendangkalan pada sungai dan bendungan hingga tidak berfungsi.
Longsor dan banjir akan berdampak pada kerusakan pada sebagian tanaman, hewan ternak, terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, masyarakat kehilangan mata pencaharian, gangguan lalulintas, sebagian kelompok masyarakat terisolir, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air bersih atau minum, listrik dan gas.
"Dampak-dampak itu bisa diminimalisir dengan pencegahan sejak dini," ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat waspada tetapi tetap tenang, saling bertukar informasi dengan tetangga, berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Paling tidak tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, perbanyak memperbaruhi informasi dari media dan media sosial, dan mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
(mdk/eko)