BMKG Sebut Skenario Terburuk Tsunami di Jatim Dibuat untuk Mitigasi
Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu panik terkait skenario tsunami tersebut.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan masyarakat tidak perlu panik terkait adanya skenario terburuk gempa bumi dan tsunami di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
"Gaduh tsunami Jatim, sebenarnya masyarakat tidak perlu panik karena model skenario terburuk itu dibuat untuk merancang mitigasi. Kapan terjadinya juga tidak ada yang tahu," katanya kepada merdeka.com, Jumat (4/6).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kenapa BMKG memastikan bahwa berita tentang tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah hoaks? Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.Dia menyebut berita tersebut hanya isu dan membohongi masyarakat."Karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," ujarnya.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
Dia mengatakan potensi itu juga sama untuk wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok sehingga Sumba. Oleh sebab itu masyarakat tidak perlu panik terkait skenario tersebut.
"Jadi respons mitigasi yang dinanti bukan kepanikan. Potensi itu sama untuk semua wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumba, bukan Jatim saja," ungkapnya.
Dia mengatakan siapapun tidak ada yang bisa memprediksi. Kejadian tersebut bisa saja tahun depan atau puluhan tahun selanjutnya.
"Di sini BMKG tidak memberi info kapan. Bahkan kita tidak tahu kapan terjadinya," bebernya.
Siapkan Masyarakat Siaga Tsunami
Walaupun demikian Daryono mengatakan BMKG telah menyiapkan masyarakat siaga tsunami. Yaitu kata dia dengan membuat sekolah lapangan gempang, memasang sirine, memasang alat penerima informasi dan warning tsunami.
"Memetakan bahaya tsunami, peta landaan tsunami , memasang rambu, membantu membuat jalur evakuasi dan rekomendasi-rekomendasi mitigasi yang tepat," ungkapnya.
Tidak hanya itu, BMKG juga sudah memasang banyak sensor gempa di Jawa Timur. Hal tersebut untuk memberikan peringatan tsunami dapat dengan terdiseminasi.
"BMKG sudah memasang banyak info dan warning tsunami dapat dengan cepat terdiseminasi. Sehingga memberi manfaat untuk selamatkan masyarakat pesisir. Masyarakat jangan panik, informasi potensi disiapkan untuk respons mitigasi bukan untuk menakuti masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan skenario terburuk gempa bumi dan tsunami di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Khusus gempa bumi, diprediksi akan terjadi hingga magnitudo 8,7, sedangkan tsunami bisa mencapai genangan setinggi 30 meter.
Pemetaan skenario terburuk ini berdasarkan hasil evaluasi terhadap beberapa klaster di wilayah Indonesia. Hasil evaluasi menunjukkan, terjadi peningkatan kejadian gempa, terutama di lepas pantai selatan Jawa Timur, selatan Selat Sunda, selatan Jawa Barat, selatan Jawa Tengah serta sebelah barat kepulauan Mentawai.
"Nah sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda mengecek yang kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas M 7,0 diprediksi skenario terburuk kekuatannya M 8,7. Kekuatan M 8,7 ini bisa membangkit tsunami," katanya dalam webinar Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur pada Jumat (28/5).
Dwikorita mencatat, selama ini rata-rata kejadian gempa bumi di Jawa Timur mencapai 300 hingga 400 kali dalam sebulan. Sementara sejak Januari 2021, kejadian gempa meningkat signifikan menjadi rata-rata 600 kali sebulan.
Dari 600 kali gempa bumi di Jawa Timur, ditemukan ada zona kosong. Zona ini dikhawatirkan belum melepaskan energi gempa.
Baca juga:
BMKG Sebut Skenario Terburuk Tsunami di Jatim, Ketinggian hingga 30 Meter
VIDEO: BMKG Ungkap Potensi Tsunami Tinggi di Pesisir Jawa Timur
Beredar SMS Peringatan Dini Tsunami, Masyarakat NTT Diimbau Tidak Panik
BMKG Luruskan SMS Perkiraan Gempa Magnitudo 8,5 yang akan Terjadi 4 Juni
Aktivitas Gempa Meningkat, Ini Kata BMKG Soal Potensi Tsunami di Pesisir Selatan Jawa