BNPB: Gelombang Tinggi di Perairan Sulut Akibat Siklon Tropis di Sekitar Filipina
Sutopo mengatakan, gelombang tinggi di perairan Sulut itu tidak ada kaitan dengan dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau karena jauh sekali lokasinya.
Gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara disebabkan pengaruh siklon tropis (tropical depresion thirtyfive) di sekitar Filipina sehingga massa uap air dan angin mengarah ke sana.
"Akibatnya angin kencang dan gelombang tinggi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (28/12).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Bagaimana BPBD DKI Jakarta memperoleh informasi tentang potensi cuaca ekstrem? BPBD DKI Jakarta menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Masyarakat dihimbau untuk tenang dan meningkatkan kewaspadaan. "Jika kondisi membahayakan jangan melakukan aktivitas di sekitar antai dan laut untuk sementara waktu," kata dia.
Sutopo mengatakan, gelombang tinggi di perairan Sulut itu tidak ada kaitan dengan dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau karena jauh sekali lokasinya. "Juga bukan disebabkan oleh aktivitas tektonik," kata dia.
Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga di sekitar perairan Sulawesi, termasuk Manado dan Maluku untuk mewaspadai gelombang laut setinggi 2,5-4 meter yang diperkirakan bakal terjadi hingga Jumat (28/12) pagi.
"Peringatan dini ini berlangsung hingga tanggal 28 Desember 2018 pukul 08.00 WITA," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) Ricky Daniel Aror SSi.
Gelombang setinggi empat meter, menurut dia, berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian Timur, Perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud serta Laut Maluku bagian Utara.
Selanjutnya, untuk gelombang setinggi 1,25-2,5 meter diperkirakan terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah, perairan Bitung dan Manado, Laut Maluku bagian Selatan, serta perairan Selatan Sulut.
"Masyarakat dan kapal-kapal di daerah yang dikeluarkan peringatan dini diharapkan memperhatikan kondisi itu," ujar dia.
Baca juga:
5 Tokoh yang Jadi Sorotan Sepanjang 2018
Jumlah Korban Meninggal Tsunami Banten Bertambah jadi 430 Orang
BNPB Sebut Perjalanan Tsunami Sampai Hantam Pantai di Banten Ada 24 menit
Tak Ada Wacana Tsunami Banten Jadi Bencana Nasional
3 Bencana Alam dengan Fenomena Langka Terjadi Sepanjang 2018 di Indonesia
Ma'ruf Amin Sebut Anggaran BMKG dan BNPB Harus Diperbesar
Bamsoet Minta BNPB Pakai Helikopter Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami