BNPB Kembali Distribusi Bantuan untuk Korban Bencana di NTT
Bencana terjadi akibat fenomena siklon tropis seroja yang mulai terdeteksi di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2021.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mendistribusikan bantuan bagi korban bencana alam dampak siklon tropis seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan diangkut menggunakan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju Bandara, NTT.
Bantuan yang didistribusikan berupa 360 paket lauk pauk, 360 paket makanan siap saji, 360 paket makanan tambah gizi dan 10.000 alat rapid antigen. Menggunakan pesawat yang sama, Kementerian Kesehatan mengirimkan 100.000 APD, 100.000 masker bedah, 100.000 masker anak, 5.000 masker N95 dan 100.000 masker kain.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana saja banjir terjadi di Kota Padang? Pantauan merdeka.com, beberapa kawasan yang terendam banjir. Seperti kawasan Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, serta Kecamatan Padang Timur.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
Tak hanya dari Halim Perdana Kusuma, BNPB juga mendistribusikan bantuan melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menggunakan pesawat kargo Myindo menuju Kupang, NTT. Bantuan yang diangkut berupa 295 buah kasur lipat, 5.000 lembar selimut, 20.000 alat test antigen, 5.040 buah pembalut wanita, 260 paket perlengkapan bayi, 12 set tenda pengungsi dan 642 paket lauk pauk.
"Kemudian 408 paket makanan siap saji, 408 paket makanan tambah gizi, 50.000 lembar masker kain, 100.000 lembar masker medis dan 50.000 lembar kain anak. Estimasi tiba pada Rabu (7/4) pukul 15.00 waktu Kupang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Rabu (7/4).
Selain BNPB, Kementerian Sosial juga mengirimkan 6 set tenda keluarga serta bantuan lainnya menggunakan pesawat kargo dari Surabaya. Pesawat kargo tersebut telah tiba tadi pukul 08.00 waktu Kupang.
Sebelumnya, BNPB telah mengirimkan 15 paket lauk pauk, 30 paket makanan siap saji, 30 paket makanan tambah gizi, 280 lembar selimut, 600 lembar sarung, 1.000 lembar masker kain dan 1.000 lembar masker medis. Bantuan tersebut ditujukan untuk korban terdampak di Desa Wayburak, Kecamatan Waywerang Adonara Timur dan Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ileboleng Kabupaten Flores Timur.
Selain itu, BNPB telah mendistribusikan 2.250 alat rapid test antigen melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur. Bantuan lain juga ditujukan untuk korban di Desa Nelamadiken, Kecamatan Ile Boleng dan Desa Waiburak, Kelurahan Waiwerang Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
Bantuan berupa 987 paket lauk pauk, 972 paket makanan siap saji, 972 paket makanan tambah gizi, 2.720 lembar selimut, 1.400 lembar sarung dan 7.750 alat rapid test antigen.
"BNPB terus melakukan pendistribusian bantuan untuk meringankan beban warga terdampak bencana siklon tropis seroja yang melanda beberapa wilayah NTT," ujarnya.
Bencana alam banjir, banjir bandang dan longsor menerjang 12 kabupaten dan kota di NTT sejak Minggu 4 April 2021. Bencana terjadi akibat fenomena siklon tropis seroja yang mulai terdeteksi di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2021.
Bencana mengakibatkan 117 orang meninggal dunia, 76 orang hilang dan 146 mengalami luka-luka. Sementara itu, sebanyak 2.019 KK atau 8.424 jiwa mengungsi dan 1.083 KK atau 2.683 jiwa terdampak.
Tak hanya itu, terdapat kerugian materil akibat bencana tersebut. Kerugiannya berupa rumah rusak berat 434 unit, rumah rusak sedang 188 unit, rumah rusak ringan 110 unit, rumah terdampak 1.992 unit, fasilitas umum (fasum) terdampak 84 unit, fasum rusak berat 44 unit dan rusak ringan 1 unit.
Baca juga:
Tinjau Banjir dan Longsor Adonara-Lembata, Mensos Risma Salurkan Bantuan Rp 2,5 M
Banjir Bandang Lembata, 32 Meninggal Dunia dan 35 Masih Hilang
Megawati Koordinasikan Kader PDIP Bantu Korban Bencana di NTT dan NTB
Pasca Diterjang Banjir, 100.933 Pelanggan PLN di NTT Kembali Nikmati Listrik
BMKG Bantah Bakal Ada Tsunami di NTT, Hanya Fenomena Gelombang Tinggi