BNPB sentil petani yang kerap bakar hutan
BNPB ajak masyarakat bantu padamkan api akibat kebakaran lahan dan hutan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran hutan yang terus terjadi akibat perilaku masyarakat yang kerap melakukan pembakaran lahan. Terutama para petani yang hendak menanami lahan kembali.
"Ini terkait dengan perilaku masyarakat yang melakukan pembakaran. Di level petani itu sekam atau pembakaran sisa panen tanaman," kata Sutopo saat jumpa pers soal penanganan kebakaran hutan dan lahan di kantor BNPB Jakarta, Senin (29/8).
Namun, kata dia, pihaknya terus berusaha mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar khususnya petani.
"Kita beri pemahaman kepada mereka. Kalau ada titik api sekecil apapun langsung kita antisipasi," tuturnya.
Selain itu, Sutopo menambahkan, ada 6 provinsi sudah dinyatakan siaga kebakaran hutan, yakni di Riau dari 1 Maret - 30 November 2016, Jambi 27 Juli - 14 Oktober 2016.
Kalimantan Barat dari 1 Juni - 1 September 2016, Kalimantan Tengah dari 11 Juli - 14 Oktober 2016, Kalimantan Selatan dari 15 Agustus - 15 November 2016.
Lebih jauh, Sutopo memaparkan, pada September 2017 diprediksi bakal turun hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah yang sering terjadi kebakaran hutan.
"Dampaknya sampai akhir 2017. Jadi kita perkirakan kebakaran hutan tidak seperti tahun sebelumnya," kata dia.
Pihak BNPB juga berharap, semua pihak agar ikut berpartisipasi mencegah pembakaran lahan. Di samping itu, cuaca di beberapa wilayah diprediksi akan mengalami turun hujan dalam beberapa bulan.
"Curah hujan 3 bulanan. Kita lihat di Sumatera, Kalimantan kondisinya masuk penghujan. Sehingga kebakaran hutan akan bisa diatasi," pungkasnya.