BPBD Semarang kerahkan ribuan personel hadapi longsor & banjir
"Perkiraan, setiap memasuki akhir tahun sampai awal tahun 2015 mendatang, selalu ada potensi bencana tanah longsor."
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah, bakal mengerahkan ribuan personelnya untuk mengatasi bencana banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi saat memasuki akhir tahun 2014 hingga awal tahun depan.
"Perkiraan kami, setiap memasuki akhir tahun sampai awal tahun 2015 mendatang, selalu ada potensi bencana tanah longsor, angin puting beliung dan banjir yang terjadi di sini. Makanya, untuk tahun ini kami kerahkan 1000 personel," kata Mujoko Raharjo, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Semarang, Rabu (22/10).
Kesiapan petugasnya, kata Mujoko, nanti dibantu sejumlah elemen lain dari personel Kodim, Polrestabes hingga relawan Ubaloka. Mereka akan didukung peralatan evakuasi korban bencana seperti truk evakuasi dan beberapa perahu karet.
"Karena biasanya akhir tahun dan awal tahun itu banyak bencana. Tahun kemarin banyak tanah longsor. Potensi bencananya ada di Lempongsari, Jangli, Trangkil, Gajahmungkur sedangkan, untuk potensi banjir berada di Kecamatan Genuk, Tugu, Semarang Timur, Semarang Utara dan Pedurungan," imbuh Mujoko.
Selain itu, pihaknya juga telah membentuk 8 kelurahan siaga bencana (KSB) pada tahun ini di mana setiap titik terdapat 40 relawan dari warga setempat.
"Dengan adanya pembentukan 8 KSB ini maka kita total KSB di Semarang ada 22 titik, di antaranya Bandarharjo, Mijen, Kaligawe, Randusari, Tanjung Emas, Kedungpane, Rowosari, Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul," urainya.
KSB, awalnya dibentuk pada 2012 silam. Ketika itu, ada empat kelurahan yang siap menjadi pos siaga kebencanaan. Selanjutnya berturut-turut pada 2013 ada empat kelurahan dan tahun ini 8 kelurahan. Sementara sisanya merupakan bentukan dari LSM di bidang bencana.