BPN Prabowo-Sandi Minta Pengurus Masjid Bakar Tabloid Indonesia Barokah
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said meminta pengurus masjid membakar bila mengetahui keberadaan peredaran tabloid 'Indonesia Barokah'. Menurut dia kemunculan tabloid tersebut sebagai cara-cara primitif.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said meminta pengurus masjid membakar bila mengetahui keberadaan peredaran tabloid 'Indonesia Barokah'. Menurut dia kemunculan tabloid tersebut sebagai cara-cara primitif.
"Kami minta dewan pengurus masjid yang menemukan, menerima untuk bakar tabloid tersebut. Itu merupakan langkah baik, dari pada keberadaan meresahkan masyarakat," kata Sudirman Said usai menghadiri relawan PADI di Semarang, Sabtu (26/1).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diungkapkan Prabowo saat berpidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Mantan menteri ESDM itu, sangat menyayangkan atas peredaran tabloid Indonesia Barokah yang menyudutkan kubu Prabowo-Sandiaga Uno. Sebab di tengah kontestasi politik, ada upaya untuk memecah belah persatuan. Meski begitu, pihaknya mengembalikan ke masyarakat yang menilai.
"Itu bagian cara primitif, masyarakat sudah pintar dan cerdas menentukan pilihan, insyaallah masyarakat tidak terpengaruh," terangnya.
Menurutnya, keberadaan tabloid Indonesia Barokah yang sengaja disebar oleh orang tidak bertanggung jawab dengan dana yang besar dan cara yang sangat sistematis.
"Itu tabloid sengaja dibuat dengan modal dengan dana besar. Maka dari itu keberadaannya harus dicegah. Kami sudah bergerak melaporkan ke Bawaslu RI, KPU, dan polisi," jelasnya.
Dia yakin, Tabloid Indonesia Barokah tidak mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Sandi, justru menimbulkan simpatik menuju perbaikan. Sebab masih banyak masyarakat yang mengharapkan pemimpin seperti Prabowo.
"Masih banyak masyarakat yang mengelu-elukan sosok Prabowo-Sandiaga Uno. Seperti wilayah Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, dan Kalimantan sudah aman. Sedangkan wilayah Jawa timur, dan Jawa Tengah sudah sedikit membaik, meski banyak masyarakat yang menyongsong perubahan," kata Sudirman.
Klaim Untungkan Prabowo-Sandi
Sudirman yang juga Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu mengklaim, beredarnya tabloid Indonesia Barokah di Indonesia dianggap membawa keuntungan kubu Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2.
"Jadi malah diuntungkan, pengaruh elektabilitasnya justru tidak ada, saya curiga malah sebaliknya. Karena serangannya terlalu kebangetan itu menimbulkan simpati," kata Sudirman .
Dia menyebut, situasi ini justru dialami seperti masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu. Di mana saat kampanye ada seperti guyonan sembako gede-gedean. "Tapi karena guyonan terjadi membabi buta membuat Anies-Sandi lebih mendapat simpati masyarakat," jelasnya.
Maka dari itu, Sudirman berharap dengan kondisi semacam itu bisa kembali terulang pada momentum Pilpres nanti. "Dengan begitu membuat masyarakat luas tersadar siapa sebetulnya pemimpin yang sedang membawa perubahan," ungkapnya.
Terkait penyebaran tabloid Indonesia Barokah sudah disusun rapi oleh orang tidak bertanggung jawab. Meski isi dalam konten menyudutkan, dan menyakitkan masyarakat.
"Pasti isinya tidak mencontohkan yang baik. Kalau ditanya yang bikin, bukan kami nomor 2," pungkasnya.
Baca juga:
TKN Jokowi Soal Isu Nelayan Karawang Dipersekusi: SandiwaraUno Benar-benar Terjadi
Sandiaga Uno Ingin Santri Diberi Pelatihan dan Modal Usaha
Prabowo Minta Alumni Perguruan Tinggi Ikut Jaga TPS 17 April
Prabowo Akan Wajibkan Menterinya Teken Janji Tak Perkaya Diri Sendiri
Alumni Perguruan Tinggi Se-Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi