Brimob Pekanbaru pesta sabu di hotel sebelum antar AKBP ke Bandara
"Saya juga minta Kapolresta Pekanbaru untuk memproses kasus ini secara transparan. Beri unsur pemberatan karena dia polisi" tegas Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara.
Aiptu Akhmad Kosaeri ditangkap petugas keamanan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lantaran saat melewati sinar X Ray kedapatan mengantongi sabu 1,8 gram dan timbangannya. Anggota Brimob Polda Riau itu sempat menolak saat diperiksa hingga akhirnya menyerah karena dikepung petugas.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan petugas menyita berupa 1 buah timbangan digital dan 1,82 g diduga sabu-sabu, serta plastik pembungkus kecil 15 bungkus, 1 HP, kotak rokok, uang tunai Rp 8,9 juta, korek api, pipet plastik, dan kartu identitas anggota Polri.
Setelah pihak Bandara Internasional SSK II menyerahkan Aiptu AK, Polresta Pekanbaru langsung melakukan pengembangan dengan menggeledah rumahnya dan kamar 816 Hotel Dafam, Jalan Sultan Syarif Kasim.
"Di dapur rumah anggota tersebut tepatnya di atas meja di dalam tas kamera warna hitam ditemukan satu paket sedang sabu seberat 1,1 gram," kata Guntur kepada merdeka.com Minggu (12/2).
Dari pengakuan Aiptu AK, lanjut Guntur, dua temannya Johan dan Joni sebelumnya menggunakan sabu bersamanya di kamar hotel itu sebelum berangkat ke bandara untuk mengantar seorang perwira inisial AKBP H.
"Di kamar hotel tersebut, didapati seperangkat bong yang digunakan untuk mengkonsumsi sabu bersama Aiptu AK tersebut. Petugas masih mencari keberadaan temannya anggota ini," ucap Guntur.
Mendapat laporan anak buahnya ditangkap karena kasus narkoba, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara langsung marah. Sebab, dia sudah berkali-kali mengingatkan agar polisi tidak terlibat dalam sindikat barang haram tersebut.
"Saya minta dipecat saja anggota seperti itu. Karena sudah sering saya nasehati tetapi mereka ini nakal sekali," ujar Zulkarnain.
Zulkarnain mengatakan, saat ini Aiptu Akhmad sedang diproses di Polresta Pekanbaru untuk dilakukan pengembangan terkait jaringan narkoba yang dilakoninya. Kapolda juga sudah memerintahkan Propam untuk memproses pemecatan pelaku.
"Saya juga minta Kapolresta Pekanbaru untuk memproses kasus ini secara transparan. Beri unsur pemberatan karena dia polisi" tegas Zulkarnain.
Bahkan belum lama ini, ada polisi di Riau yang juga ditangkap BNN karena terlibat peredaran narkoba. Zulkarnain juga menginstruksikan yang bersangkutan agar dipecat dari kesatuannya.
Menurut Zulkarnain, seharusnya tindakan tegas itu jadi pembelajaran bagi personel kepolisian lainnya untuk tidak bermain dengan narkoba. "Saya tidak akan ditolerir anggota yang terlibat narkotika, pokoknya dipecat," tegasnya.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana cara polisi membuktikan Chandrika Chika terlibat kasus narkoba? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja. 5 Setelah menjalani pemeriksaan dan tes, hasil tes urine menunjukkan bahwa keenam individu, termasuk Chandrika Chika, dinyatakan positif terhadap narkoba, dengan dua di antaranya positif terhadap metafetamin.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
Baca juga:
Anggota Brimob bawa sabu saat antar komandan ke Bandara Pekanbaru
Adik Bupati Bulukumba ditangkap lagi pesta sabu bareng polisi
Polisi tewas di kamar hotel, diduga overdosis usai pakai sabu
Ribuan ekstasi, sabu & senpi diamankan dari residivis bandar narkoba
Marahnya Duterte kala polisi terlibat korupsi hingga pembunuhan