Buce raih gelar doktor pada usia 85 tahun di Universitas Pattimura
Buce dalam paparannya mengatakan Pancasila adalah ideologi bangsa yang pada hakikatnya mengandung nilai-nilai moral yang menggambarkan seperti apa seharusnya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Marialdus Ary Herman Tahapary berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum pada usia 85 tahun dalam ujian promovendus doktoral di Universitas Pattimura Ambon, Senin (21/8).
Setelah berjuang selama lebih dua jam mempertahankan desertasinya yang berjudul "Hakikat Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Landasan Moral Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berkeadilan" di hadapan lima orang penguji, Marialdus dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Bagaimana kata-kata indah bisa menginspirasi kita? Dengan keindahan makna dan ucapan, kata-kata Bahasa Indonesia yang bermakna indah bisa menjadi inspirasi dalam menulis karya hingga pemberian nama.
-
Kapan cerita ini terjadi? Pada suatu pemilu, seorang calon kandidat datang ke desa untuk kampanye.
Marialdus atau akrab disapa Buce adalah peraih gelar doktor tertua untuk program Strata-3 yang lulus di Unpatti.
Ia terlihat sempat menitikan air mata saat menerima ijazah dari Rektor Unpatti Prof. M.J. Saptenno yang juga mantan mahasiswanya saat menempuh kuliah program S1.
Buce dalam paparannya mengatakan Pancasila adalah ideologi bangsa yang pada hakikatnya mengandung nilai-nilai moral yang menggambarkan seperti apa seharusnya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Terkait dengan hal itu, kata dia, undang-undang merupakan produk hukum yang mengatur jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia haruslah berlandaskan nilai-nilai moral Pancasila.
Akan tetapi, katanya, tak bisa dimungkiri bahwa pembentukan hukum (law making process) di Indonesia justru mendapat intervensi dari berbagai kepentingan, terutama kepentingan politik penguasa.
"Para anggota dewan kita seharusnya mengutamakan nilai-nilai moral Pancasila dalam setiap pembentukan produk hukum, itu menjadi landasan penting yang wajib, tapi malah diabaikan," ucapnya.
Kendati terbata-bata memaparkan desertasinya dalam promovendus yang dipimpin langsung Rektor Unpatti Prof. M.J. Saptenno, Buce menjawab dengan lancar setiap pertanyaan dari penguji yang sebagian besar adalah mantan mahasiswanya, dan mendapatkan nilai A dalam ujian terbuka tersebut.
"Saya mulai mengajar tentang Pancasila pada 1973," kata Buce saat ditanya mengenai pengalamannya mengajar Pancasila oleh Prof. Irwansyah, penguji eksternal dari Universitas Hasannudin (Unhas) Makassar.
Lahir di Ternate, Maluku Utara pada 12 Maret 1933, Buce adalah mantan dosen hukum tata negara di Fakultas Hukum Unpatti. Ia menyelesaikan program S2 dan S3 di bidang hukum setelah pensiun dari kampus tempatnya mengajar.
Buce menyelesaikan studi dasarnya di Sekolah Rakyat Ambon, SMP Bahagian Pasti Alam, dan Sekolah Guru Atas (SGA) Ambon, lalu melanjutkan ke Fakultas Hukum Unpatti tetapi menamatkannya di Universitas Brawijaya (Unibraw).
Setelah lulus pendidikan S1, Buce dua kali mengikuti program summer course sertifikasi dosen di Universitas Airlangga (Unair) kemudian menjadi pengajar di Unpatti.
Selama bekerja di Unpatti, ia tercatat pernah menjadi sekretaris dan dekan pada fakultas tempatnya mengajar serta pembantu rektor III bidang kemahasiswaan.
Pengalaman lainnya di luar negeri adalah menjadi penceramah di Universitas River Side, California, Amerika Serikat, mengkuti konferensi sarjana hukum se-Asia di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Korea Selatan.
Rektor Unpatti Saptenno mengatakan oleh karena lulus pada usia yang sudah tua, Buce tidak bisa lagi mendapatkan gelar profesor. Kendati demikian, dengan pengabdiannya pada pendidikan selama ini, Buce sama dengan seorang profesor.
Desertasinya dinilai sangat memuaskan dan akan dibukukan di Pattimura University Press.
"Karena sudah sangat tua sudah tidak bisa lagi mendapatkan gelar profesor, tapi beliau sama seperti seorang profesor. Desertasi beliau akan kami bukukan di Pattimura University Press," katanya.
Baca juga:
Sebelum lolos calon bintara Polri, anak tukang pijat tuna netra sempat gagal
Kisah Dannil, anak tukang urut tunanetra lolos calon bintara Polda Riau
Buah dari ikhtiar dan doa, nenek penjual nasi aking pergi haji
Kisah haru para anggota TNI menolak diberi penghargaan
Perjuangan nenek Supinah kumpulkan dana demi haji, uang sampai jamuran
Tinggal di gubuk reyot, kakek Juan pilih sumbang musala dan pergi haji