Kisah Sheila Zhafira yang Menginspirasi, Sukses Kenalkan Budaya Banten di Singapura
Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP).
Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP).
Kisah Sheila Zhafira yang Menginspirasi, Sukses Kenalkan Budaya Banten di Singapura
Seorang mahasiswi asal Kota Tangerang bernama Sheila Zhafira menceritakan pengalamannya usai mengenalkan budaya Banten di Singapura.
-
Siapa yang menginspirasi wanita Indonesia? Di hari yang istimewa ini, mari kita renungkan kembali semangat yang telah ditanamkan oleh Kartini, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia, tetapi juga bagi setiap individu yang bermimpi dan berusaha untuk mencapai kesetaraan di segala aspek kehidupan.
-
Bagaimana Harashta Haifa Zahra menunjukkan kecintaannya pada Indonesia? Dia juga dengan bangga membawa bendera Merah Putih sebagai hadiah untuk kemerdekaan Indonesia bulan depan.
-
Siapa saja yang menginspirasi Bernadya? Ia menulis lagu-lagunya sendiri, terinspirasi oleh artis seperti Taylor Swift, Niki, Tulus, dan Raisa.
-
Siapa yang memuji Sherina Munaf? Tidak heran jika foto-fotonya yang memperlihatkan rambutnya yang panjang, hitam, dan bergelombang ini selalu mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Bagaimana Sallsa Bintan terkenal? Memulai langkahnya di dunia tarik suara sebagai penyanyi kafe, ia aktif membuat cover lagu dan mengunggahnya ke media sosial. Dengan tekun dan semangat, namanya pun mulai tersebar luas, dan puncak popularitasnya datang ketika ia sering tampil bersama grup 3 Pemuda Berbahaya.
-
Kenapa Basaria Panjaitan menjadi tokoh inspiratif? Sosok Basaria Panjaitan, Perempuan Pertama Asal Batak yang Terpilih Jadi Komisioner KPK Wanita tangguh asal Batak ini telah menuai prestasi di kancah hukum Indonesia.
Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP).
Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi.
Banten provinsi wisata dan budaya
Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.
SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya.
"Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura. Kami juga bersama-sama menampilkan seni dan budaya Indonesia ada monolog, tarian dan pencak silat," katanya, mengutip laman Pemkot Tangerang, Senin (28/8).
Bergabung dengan NGO Singapura
Ia mengatakan, salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah saat ikut berbagi bersama salah satu NGO asal Singapura.
Saat itu, dirinya turut serta membagikan daging kurban kepada orang-orang yang membutuhkan di negeri tetangga tersebut.
"Kebetulan di sana yang menjadi fokus sukarelawan adalah orang-orang tua dan berkebutuhan khusus jadi kita bagikan daging kurban kepada mereka, kemudian ada juga dari mereka yang cukup memprihatinkan yang membuat saya terharu dan termotivasi untuk melakukan kebaikan-kebaikan kepada orang lain," terangnya.
Mengenal budaya lokal Banten
Keikutsertaannya di event bergengsi anak muda ini tidak serta merta dilalui dengan mudah.
Ia melewati sejumlah tahapan dan persaingan, seperti mendalami soal kuliner, budaya, bahasa, wisata.
Ia juga sempat mempelajari bahasa Inggris secara maksimal, sebagai penunjang pengenalan budaya Banten di Singapura.
Berkat usahanya dia mampu membawa kelokalan daerahnya di Singapura dan lebih mengenali tanah kelahiran secara mendalam, serta mempresentasikan wawasan kebangsaan dengan baik.
Mulanya dari grup WhatsApp RT
Sebelum dirinya terjun di event tahunan ini, keikutsertaan Sheila bermula dari informasi grup WhatsApp lingkungan RT di Kelurahan Larangan Indah, Kota Tangerang.
Ketika itu, sang ayah langsung memberinya semangat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti program tersebut.
Setelah melewati proses yang panjang, Sheila lolos seleksi dan berhasil mewakili Banten.
"Seleksi ada 2 tahap yakni tingkat kota dan provinsi. Di Banten saya berhasil menduduki peringkat I, dengan beberapa indikator penilaian di tingkat Provinsi Banten di mana bobot yang terbesar adalah community development karena menyoroti pengalaman kita di masyarakat, wawasan kebangsaan, publik speaking dan bahasa inggris dan seni budaya,” tambah mahasiswa Manajemen Keuangan, Universitas Indonesia itu.