Inspiratif, Perempuan Tangerang Ini Rangkul Anak-anak untuk Mengolah Bahan Alam jadi Benda Kreatif
Sosoknya menginspirasi karena mampu merangkul anak-anak untuk mengasah bakat dan melihat peluang.
Sosoknya menginspirasi karena mampu merangkul anak-anak untuk mengasah bakat dan melihat peluang.
Inspiratif, Perempuan Tangerang Ini Rangkul Anak-anak untuk Mengolah Bahan Alam jadi Benda Kreatif
Seorang perempuan di Tangerang, bernama Lia Ayu Susilowati berupaya mengajak anak-anak di sekitar tempat tinggalnya agar berkembang. Ia mendirikan sanggar budaya bernama Saelia untuk memanfaatkan dan menjaga alam sekitar.
-
Siapa yang menginspirasi wanita Indonesia? Di hari yang istimewa ini, mari kita renungkan kembali semangat yang telah ditanamkan oleh Kartini, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia, tetapi juga bagi setiap individu yang bermimpi dan berusaha untuk mencapai kesetaraan di segala aspek kehidupan.
-
Apa yang dilakukan Neng Intan di Sukabumi? Di sana, dirinya sehari-hari membantu aktivitas sang nenek seperti menyapu, dan kegiatan lainnya. “Masih tidak menyangka ketemu neng Intan di sini,“ kata kreator. “Iya, sekarang mah di sini lah, sama si nenek, suka ngasih makan ayam juga,“ terang Intan
-
Siapa santri pelukis dari Tangerang? Seorang santri biasanya tak lepas dari kemampuannya di bidang Agama Islam. Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Siapa yang mengajarkan kerajinan limbah kayu jati? Kemampuan itu diwariskan oleh ayahnya, Widodo Harto Sudarmo.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
Anak-anak tersebut kemudian dilatih sesuai minatnya dalam membuat produk kreatif, seperti kain batik, topi dan pernak-pernik lainnya. Lia yang tumbuh di kota industri itu ingin anak-anak bisa lebih memanfaatkan dan menghargai alam sekitar untuk membantu kemandirian mereka.
Kisahnya amat menginspirasi, lantaran ia mampu merangkul anak-anak yang sebelumnya hanya mencari cacing untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Berikut informasi selengkapnya.
Merangkul anak-anak sekitar
Menurut Lia, pendirian sanggar sendiri berangkat dari keinginannya mengenalkan budaya khas Tangerang dan Banten kepada anak-anak sekitar.
Selain itu, dirinya juga menginginkan agar anak-anak di lingkungannya tidak lagi mencari cacing, dan mengalihkannya ke hal lain yang lebih produktif.
“Ketika saya tinggal di sini, saya lihat anak-anak di lingkungan saya, mereka masih membutuhkan ilmu yang lebih, jadi hanya untuk jajan Rp2 ribu itu, mereka mencari cacing, ” kata Lia, melansir YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (19/12)
Gali potensi anak-anak
Lia merasa anak-anak tersebut memiliki potensi yang harus dikembangkan dan dilatih lagi melalui kegiatan-kegiatan kriya.
Dari sana, dia mulai merangkul anak-anak agar mengalihkan kebiasaannya mencari cacing dan mendalami minat melalui pengenalan budaya dan pemanfaatan alam sekitar.
“Mereka itu punya potensi gitu, dan ini sayang banget kalau mereka harus bekerja seperti ini, di luar aktivitas sekolah mereka,” tambahnya.
Manfaatkan dedaunan dan pepohonan
Melalui Sanggar Saelia, dirinya ingin agar anak-anak di sekitarnya bisa memiliki kesempatan untuk menciptakan produk-produk bernilai ekonomi.
Beberapa yang biasa dibuat di antaranya, batik berpewarna daun, kerajinan dari serat pohon dan kriya dari limbah-limbah yang ada di sekitar lingkungan.
Lia membuka pintu sanggar seluas-luasnya bagi anak-anak yang ingin belajar dan melatih kreativitas untuk menciptakan suatu karya bernilai ekonomi.
Diikutkan dalam acara kebudayaan
Anak-anak di Sanggar Budaya Saelia tak hanya diajarkan membuat kerajinan dari benda-benda di sekitar. Namun juga diasah kemampuannya seperti public speaking, modelling dan lainnya.
Setelah mereka menguasai, Lia akan mendorong anak-anak tersebut untuk mengikuti acara-acara kebudayaan khas Tangerang ataupun Banten.
“Jadi dari sini, mereka bisa mendapatkan pengalaman yang luas gitu, dan bisa diaplikasikan,” kata Lia lagi.
Membantu anak-anak kenal dengan seni
Salah satu anak di sana, Rena Anggraini mengaku mengenal banyak hal seputar seni setelah belajar di sanggar milik Lia.
Ia sebelumnya tidak bisa membatik atau menggambar di sekolah, dan saat ini dirinya bisa memaksimalkan kesempatan untuk mendalami hal tersebut.
“Sebelumnya di sekolah itu nggak bisa membatik, menggambar. Tapi setelah ini saya jadi bisa,” kata Rena.
Mengantar anak-anak meraih prestasi
Tak hanya kenal dengan seni, Lia bersama sanggarnya juga mampu mengantar anak-anak di sana dalam meraih prestasi.
Ini terlihat dari salah satu anak bernama Nisa Aulia yang mendapatkan penghargaan sebagai duta pemuda berbakat Banten 2023.
“yang sangat luar biasa, dari sanggar ini, aku bisa ikut ajang-ajang kompetisi sih, terus bertemu teman baru pengalaman baru, sampai duta-duta provinsi,” katanya
Menginspirasi
Lia Ayu Susilowati sendiri merupakan sosok yang menginspirasi lantaran mampu merangkul anak-anak untuk bisa mandiri dan menggali potensinya.
Ia kemudian mendirikan Sanggar Budaya Saelia, untuk mengenalkan kebudayaan khas Tangerang serta Banten, melalui kerajinan tangan.
Tak hanya itu, Lia juga kerap menjadi pembicara di sekolah-sekolah.
“Saya harap anak-anak sekarang itu bisa mencintai budayanya, ini bisa juga dimanfaatkan sebagai peluang,” kata Lia.