Buku Paradoks Indonesia Karya Prabowo Subianto Diluncurkan Dalam versi Braille
Hashim mengatakan, buku ini merupakan bentuk kepedulian Prabowo pada komunitas disabilitas termasuk tuna netra di Indonesia. Dia bercerita, sejak lama Prabowo mendengar aspirasi dan keluhan dari kaum tuna netra. Dia pun memasukkan RUU disabilitas ke program legislasi nasional pada tahun 2016 silam.
Buku Paradoks Indonesia karya capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, diluncurkan dalam versi Braille untuk penyandang disabilitas dan tuna netra. Huruf Braille merupakan sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh orang tuna netra.
Peluncuran buku ini dihadiri Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo dan istri cawapres Sandiaga Uno, Nur Asia Uno yang menyerahkan buku kepada Komunitas Disabilitas Indonesia di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Hashim mengatakan, buku ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Prabowo Subianto untuk membantu melayani dan mengabdi kepada komunitas disabilitas termasuk tuna netra di Indonesia. Dia bercerita, sejak lama Prabowo mendengar aspirasi dan keluhan dari kaum tuna netra. Dia pun memasukkan RUU disabilitas ke program legislasi nasional pada tahun 2016 silam.
"Saya mengampanyekan komitmen janji dari Prabowo Subianto agar RUU disabilitas itu nanti terwujud dan saya dengan bangga saya sampaikan pada bulan april 2016 RUU tersebut diundangkan," kata Hashim memberikan sambutan.
Sayangnya saat UU tersebut sudah diterbitkan, tidak ada PP petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah. Hashim berjanji jika Prabowo-Sandi berhasil lolos di eksekutif pihaknya segera menerbitkan PP disabilitas.
"Saya bisa berjanji dan berkomitmen PP juklak dan juknis agar terlaksana, dalam waktu singkat, tidak perlu embel embel, dan itu aspirasi dari kaum disabilitas dan tuna netra terpenuhi," ujarnya.
"Karena kami memandang kaum disabilitas adalah aset bangsa, aset bangsa bukan untuk dikasihani, aset bangsa yang disegani, dihormati, dibanggakan sebagai aset bangsa," kata adik Prabowo itu.
Senada dengan Hashim, istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno menyebut buku itu bentuk kepedulian Prabowo dan Sandiaga. Dengan adanya buku tersebut, bisa menjadi jembatan informasi untuk para kaum difabel.
"Hari ini kita berkumpul bersama, saya sangat mendukung peluncuran buku ini. Buku ini jadi solusi untuk tunanetra yang tersebar di Indonesia untuk mengetahui permasalahan dan solusi Indonesia," kata Nur Asia.
Buku itu diterima oleh perwakilan Komunitas Disabilitas Indonesia sekaligus Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta, Eka Setiawan. Eka mengapresiasi peluncuran buku ini.
"Alhamdulillah hari ini saya pikir ini bukan sebagai satu proses kampanye tetapi ini proses ajakan semua pihak ketika tunanetra difasilitasi dan mereka akan dapat menerima informasi seperti yang tidak tunanetra dapatkan. Mereka bisa jadi subjek pembangunan bukan hanya jadi objek," kata
Eka ingin membuktikan kepada semua masyarakat bahwa tuna netra bukan berarti tuna informasi dan berarti tuna pengetahuan.
"Besar harapan kita tahun berikutnya penyandang disabilitas bukan lagi objek pembangunan, pastikan pemerintah bermitra dengan disabilitas," kata dia.
Baca juga:
Bantah Megawati, Gerindra Sebut Orang Sekeliling Prabowo Tidak Ada Kena OTT
Hidayat: Ibu Mega Fokus Jokowi Saja, Prabowo Sudah Punya Teman yang Baik
Demokrat dan Gerindra Memanas, PKS Usul Prabowo Inisasi Pertemuan Dengan SBY
PSI Anggap Kritikan SBY dan Mega Soal Program Seperti Tamparan untuk Prabowo
Sandi Tanggapi Kritik Mega ke Prabowo: Diingatkan Senior Tentu Kita Terimakasih
Timses Jokowi Soal Sentilan SBY ke Muzani: Dosis Keretakan Koalisi Prabowo Parah
Sepakat Kritik SBY dan Mega, Fahri Tantang Prabowo Aktif Berkampanye