Bupati Klungkung ajak pengungsi Gunung Agung upacara Kesaktian Pancasila
Ia menilai sisi positif dari status awas Gunung Agung yakni jadi mempererat persaudaraan antar warga. Sebab, Bali memiliki konsep lokal jenius yang sangat adiluhung yakni 'Menyame Braye' atau persaudaraan.
Hari Kesaktian Pancasila juga diperingati oleh ratusan pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung, Bali. Mereka mengikuti upacara di Lapangan GOR Swecapura, Kota Semarapura, Minggu.
"Kami tidak menganggap saudara-saudara yang mengungsi sebagai pengungsi. Tetapi lebih dari itu saudara-saudara merupakan keluarga kami yang perlu diperhatikan," ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat memberikan sambutan, Minggu (1/10), seperti diberitakan Antara.
Ia menilai sisi positif dari status awas Gunung Agung yakni jadi mempererat persaudaraan antar warga. Sebab, Bali memiliki konsep lokal jenius yang sangat adiluhung yakni 'Menyame Braye' atau persaudaraan.
Sementara itu, ia juga meminta warga terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman di kehidupan sehari-hari. Pancasila ideologi tak tergantikan.
"Mari bersyukur dan senantiasa berbuat baik sesuai makna Pancasila," katanya.
Bupati asal Nusa Ceningan tersebut juga mendorong sikap saling menghargai antarsesama agar dikokohkan lagi dengan mengutamakan musyawarah mufakat. "Mengenai hal tersebut saya kira sudah berjalan baik di Klungkung," ungkapnya memperjelas.
Hingga saat ini sudah sekitar lebih dari 27.000 warga Kabupaten Klungkung mengungsi dari total pengungsi di Pulau Dewata mencapai sekitar 144.389 orang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.