Bupati Tasdi Akui Terima Duit Dari Ganjar Pranowo & Utut Adianto
Terdakwa Bupati Nonaktif Purbalingga, Tasdi mengaku mendapatkan uang Rp 100 juta dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk kepentingan partai dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Gubernur 2018. Selain itu, juga mendapatkan honor dari berbagai instansi termasuk rumah sakit daerah dan tempat wisata.
Terdakwa Bupati Nonaktif Purbalingga, Tasdi mengaku mendapatkan uang Rp 100 juta dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk kepentingan partai dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Gubernur 2018. Selain itu, juga mendapatkan honor dari berbagai instansi termasuk rumah sakit daerah dan tempat wisata.
"Saya dapat sudah lama, waktu saya jadi ketua DPRD juga dapat. Jadi tidak hanya saya saja," kata Tasdi yang juga Politikus PDIP ini saat sidang pemeriksaan saksi terdakwa di Pengadilan Tipikor, Senin (7/1).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Dimana Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Dia menyebut terkait uang yang diberikan Ganjar Pranowo sebagai uang gotong royong untuk pemenangan PDIP dan koalisi di Pilkada Jawa Tengah 2018. Saat itu, Ganjar maju sebagai calon gubernur.
"Pak Ganjar serahkan uang Rp 100 juta. Ada juga Wakil ketua DPR RI Utut Adianto juga memberikan uang ke saya," jelasnya.
Namun yang menjadi permasalahan uang tersebut tidak disetorkan ke bendahara partai. Tasdi, pun mengaku saat diberikan uang memang belum sempat disetorkan bendahara partai karena sudah ditangkap 4 Juni 2018.
"Dari Ganjar mau digunakan tanggal 10 Juni 2018 untuk buka bersama justru ketangkap KPK. Jadi dari pak Ganjar dibawa KPK," ujarnya.
Jaksa KPK, Kresno Anto Wibowo, mengatakan yang disebut uang gotong royong itu memang tidak diserahkan Tasdi ke bendahara. Uang juga diterima Tasdi dari berbagai dinas.
"Harusnya diserahkan kepada bendahara. Tapi ini kan pengakuan dia, berdasar saksi lain ada sejumlah uang dari kepala dinas," kata Kresno.
Terkait pemanggilan saksi Utut Adianto dihadirkan ke Pengadilan, sedangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak perlu dihadirkan dalam pemeriksaan. Sebab tidak ada pemeriksaan saksi dan menuju sidang lanjutan dengan agenda tuntutan.
"Untuk saksi Gubernur Jateng tidak diperiksa dihadirkan dalam persidangan, silakan tanya ke penyidik. Penuntut umum hanya menyesuikan berkas dari penyidik," kata Kresno Anto Wibowo.
Untuk diketahui, Tasdi didakwa menerima suap Rp 500 juta terkait proyek Islamic Center tahap II di daerahnya. Selain itu ia juga didakwa gratifikasi dari berbagai pihak sebesar Rp 1,465 miliar dan USD 20 ribu.
Baca juga:
Bupati Purbalingga Nonaktif Tasdi Sakit, Sidang Pemeriksaan Kasus Suap Ditunda
Ganjar Mengaku Tak Tahu Pemberian Rp 150 Juta dari Utut untuk Bupati Tasdi
Utut Adianto Akui Beri Rp 150 Juta ke Bupati Tasdi Untuk Operasional PDIP
Kasus Bupati Purbalingga Nonaktif, Jaksa KPK Ancam Jemput Paksa Wakil Ketua DPR
Bupati nonaktif Purbalingga Disebut Minta Duit Buat Kampanye PDIP di Pilgub Jateng
Dakwaan Bupati nonaktif Purbalingga, Utut Adianto disebut beri uang Rp 150 juta
Pasca OTT Bupati Tasdi, virus tidak bersih di Pemkab Purbalingga harus dihilangkan