Cagub Khofifah disinyalir minta dukungan guru melalui PGRI Jatim
Pertemuan itu, kata Rasiyo, tidak dalam rangka dukung mendukung. Calon lain kalau mau silaturahmi silakan.
Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa disinyalir meminta dukungan guru melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur. Hal ini mencuat setelah beredarnya foto calon gubernur nomor urut satu ini melakukan pendekatan dengan guru se-Jawa Timur.
Dalam foto yang beredar, Khofifah secara khusus melakukan pertemuan dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur. Saat pertemuan, terdapat jajaran kepengurusan PGRI, seperti Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, Ichwan Sumadi, Mantan Sekda Provinsi Jatim Rasiyo yang saat ini menjabat Dewan Penasihat PGRI Jatim dan beberapa pengurus PGRI Jatim.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa yang memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil Dardak? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
Persoalan ini mengundang pertanyaan besar, karena pertemuan yang dilaksanakan Khofifah dengan PGRI diperkirakan setelah penetapan pasangan calon (Paslon) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.
"Saya sempat melihat tapi sepintas, saya tidak mau berkomentar. Saya masih belum tahu konteksnya," kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, Kamis (1/3).
Anwar mengatakan, dirinya masih mencari apa makna foto yang tersebar itu. Foto tersebut muncul dalam konteks apa, semua masih dalam pengkajian. Hal ini karena dalam foto itu Rasiyo dan para pengurus PGRI Jatim mengangkat jempol tangannya sedangkan Khofifah dan Arumi mengangkat jari telunjuk.
Anwar Sadad mengaku belum bisa menyalahkan apakah kehadiran Rasiyo salah atau tidak. Apalagi, Anwar mengakui belum mengetahui secara pasti jabatan Rasiyo saat ini. "Kita juga belum tahu pasti apakah Pak Rasiyo masih menjabat Komisaris Utama Bank BPR atau tidak, nanti coba saya cari tahu dulu," ujarnya.
Disinggung kalau Rasiyo masih menjadi Komisaris Utama apakah bersalah, Anwar tak komentar banyak. Ia tidak mau berkomentar kalau masih dalam tahap asumsi. "Jika statement 'kalau' kan belum pasti, artinya masih asumsi. Saya tidak terbiasa mengomentari asumsi," kata Anwar.
Kemunculan foto calon gubernur Khofifah bersama istri Wakil Gubernur Emil Dardak, Arumi Bachsin bersama dengan PGRI Jawa Timur menambah panjang daftar dugaan pelanggaran Pilgub Jatim. Di mana pada pelanggaran lain, poster cagub nomor urut 1 ini terpampang di SMA Khadijah, Surabaya.
Selain itu juga muncul iklan baliho di billboard Jalan Wijaya Kusuma dan Jalan Ambengan, Surabaya yang terpampang foto Presiden Joko Widodo dan Khofifah. Meskipun dalam baliho tersebut didominasi foto Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya, Sudarsono Rahman.
Bantahan Rasiyo
Namun Rasiyo yang dikonfirmasi membantah bahwa dirinya ikut berkampanye untuk Khofifah. Menurutnya, pertemuannya dengan Khofifah memang benar adanya tetapi tidak dalam rangka dukung mendukung.
"Saya menemui Bu Khofifah dalam rangka silaturrahim dengan pengurus PGRI Jatim. Beliau kirim surat resmi ke PGRI Jatim sehingga tidak mungkin ditolak," katanya.
Mantan Sekdaprov Jatim tersebut juga mempersilakan jika ada calon lain yang akan bersilaturahim dengan PGRI dan berdiskusi sekaligus berbagi masukan untuk kemajuan dunia pendidikan di Jatim.
(mdk/paw)