Terungkap Pembagian Tugas Khofifah dan Emil Dardak Menangkan Pilkada Jatim
Khofifah masih bungkam soal wilayah khusus yang dipetakan olehnya dalam pilgub jatim.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mengaku, telah membagi tugas untuk dapat memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.
Diketahui, Khofifah maju di Jawa Timur bersama dengan Emil Elestianto Dardak yang merupakan Bacawagub.
"Kita berbagi peran aja, relawannya banyak, partai pengusungnya semangat jadi kita berbagi peran. Tokoh-tokoh agama juga luar biasa supportnya, kalau kita berbagi peran masing-masing menekan identifikasi sesuai dengan keptisnya masing-masing, jadi kita sinergi," kata Khofifah di SCTV Tower, Jakarta, Senin (9/9).
Kemudian, saat disinggung soal apakah ada wilayah khusus yang dipetakan oleh pihaknya pada pesta demokrasi lima tahunan sekali nanti. Ia pun tidak menjawab secara spesifik.
"Pemetaan terus dilakukan dan terus diupdate," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, pihaknya sejalan dengan tagline milik Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur yakni 'Senang Bareng' dalam menjalankan kampanye.
"Semua kalau di Jawa Timur kebetulan Tagline KPU Jawa Timur itu seneng bareng. Seneng bareng ini menurut saya itu bisa membangun proses penetrasi kalau di titik-titik tertentu karena ini serentak. Kemudian ada kecenderungan perbedaan mungkin agak diametral gitu," jelasnya.
"Maka tema KPU Jawa Timur Pilkada serentak ini seneng bareng. Mudah-mudahan bisa menjadi referensi semua yang terlibat dalam proses ini, masyarakat umum, terutama dunia usaha, dunia industri," sambung Khofifah.
Selain itu, Khofifah ingin agar pada pesta demokrasi lima tahunan sekali nanti dapat berjalan dengan lancar.
"Ini ada proses politik, pokoknya mereka harus berjalan dengan lancar, tetap produktif, ekonomi tetap terjaga dengan baik, pendidikan kita terjaga dengan baik. Jadi proses politik ini berseiring dengan semua sektor-sektor yang lain," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun berpesan kepada masyarakat agar tetap rukun walaupun memiliki pandangan dan pilihan politik yang berbeda-beda.
"Pertama guyub rukun, ayem tentrem. Itu supaya damai, dan gunakan hak pilih semaksimal mungkin. Jadi yang udzur syar’i sakti boleh mereka, karena memang udzur syar'i, tapi yang lain maksimalkan menggunakan hak milih," pungkasnya.