Canda Hotman Paris Sebut Bambang Widjojanto Paling Ganteng di Sidang MK
Namun, saat menyebut ganteng itu, Bambang tidak terlihat berada di ruangan sidang dan Hotman melanjutkan pertanyaannya.
Hotman menyebut, bahwa soal bansos paling sering disinggung di persidangan.
Canda Hotman Paris Sebut Bambang Widjojanto Paling Ganteng di Sidang MK
- Hotman Paris Cerita Hampir Jadi Pengacara Agus Buntung, Mengaku Kena Gocek
- Hotman Paris Minta Terpidana dan Saksi Kasus Vina Cirebon Dites Kebohongan
- Hotman Paris Tersentuh Lihat Ekspresi Pegi di Polda Jabar, Bukan Otak Pembunuhan Vina Cirebon?
- Hotman Paris Klaim Menang 30-0 dari Kubu Ganjar dan Anies di Sidang MK, Doakan Yusril Jadi Jaksa Agung
Anggota tim hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea menyebut kuasa hukum Anies-Muhaimin, Bambang Widjojanto sosok paling ganteng.
Hotman melontarkan itu saat ingin bertanya ke Pimpinan Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily perihal bantuan sosial (bansos) selaku saksi dari Prabowo-Gibran.
Hal itu Hotman sampaikan dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4). Hotman menyebut, bahwa soal bansos paling sering disinggung di persidangan.
"Ini paling sering dilontarkan di sidang ini khususnya oleh rekan saya yang paling ganteng saudara Bambang," kata Hotman.
Namun, saat menyebut ganteng itu, Bambang tidak terlihat berada di ruangan sidang dan Hotman melanjutkan pertanyaannya.
Dia bertanya, apakah orang-orang yang menerima bansos dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pihak yang terdaftar dalam data Kemensos atau tidak.
"Katanya Jokowi berkeliling di kantong-kantong di mana pernah Prabowo kalah, pertanyaannya, apakah benar bahwa apapun yang diserahkan oleh Jokowi itu kepada keluarga KPM, penerima manfaat datanya harus berdasarkan yang bapak bilang tadi, DTKS data terpadu kesejahteraan sosial, benar nggak hanya diambil sampel di beberapa titik, barulah Jokowi datang simbolis?" tanya Hotman.
"Benar nggak yang dibagikan Jokowi itu hanya secara simbolis, dan itu bukan data yang dibuat-buat bukan dari kantong Jokowi, tapi murni dari data terpadu DTKS yang ada di Kemenasos, untuk membantah Jokowi datang untuk kampanye," imbuhnya.