Canggihnya heli Basarnas buatan lokal evakuasi korban AirAsia
Basarnas resmi memiliki heli Dauphin AS365 N3 sejak awal 2014 lalu. Total ada 2 Heli Dauphin.
Helikopter Dauphin AS365 N3 dalam beberapa hari terakhir hilir mudik mencari penumpang pesawat AirAsia QZ8501, Sejak Minggu (28/12). Heli itu adalah salah satu armada milik Badan SAR Nasional (Basarnas).
Heli ini cukup tangguh di segala medan. Heli buatan PT Dirgantara Indonesia itu telah mengevakuasi beberapa jenazah korban AirAsia yang ditemukan di laut.
Satu per satu jenazah diangkut menggunakan Heli Dauphin dari KRI Bung Tomo. Kemudian, jenazah itu dibawa ke Pangkalanbun, Kalimantan Tengah untuk diidentifikasi sebelum diterbangkan ke Surabaya.
Basarnas resmi memiliki heli Dauphin AS365 N3 sejak awal 2014 lalu. Total ada 2 Heli Dauphin AS365 N3 dimiliki Basarnas. Harga dua heli ini Rp 370 miliar.
Pembelian dua heli baru ini menambah armada yang dimiliki oleh Basarnas. Heli Dauphin seringkali digunakan untuk kegiatan SAR.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Andi Alisyahbana membeberkan ketangguhan helikopter ini. Heli hasil pengembangan PT DI dan Eurocopter ini menghasilkan produk luar biasa.
Helikopter Dauphin dilengkapi dengan peralatan canggih. Seperti peralatan hoist untuk mengevakuasi korban. Selain itu ada radar cuaca untuk operasi SAR. Heli juga dilengkap dengan sensor infra merah atau Forward Looking Infrared Camera. Kerja sensor bisa deteksi hawa panas di laut. Sehingga jika pada malam hari bisa mendeteksi tubuh manusia yang ada di air.
Tidak itu saja, helikopter ini juga dilengkapi dengan roda sehingga bisa berjalan saat mendarat. 1 Heli dibanderol Rp 135 miliar.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.