Cerita Arya bocah obesitas masuk hari pertama sekolah
Semangat Arya ingin belajar lagi di sekolah juga disambut meriah para temannya. Bahkan ada penyambutan khusus.
Keceriaan nampak terlihat di wajah Arya Permana ketika bisa kembali belajar dan berkumpul dengan teman-temannya di hari pertama sekolah. Seolah tidak ada keraguan untuk dirinya kembali mengenyam pendidikan setelah setahun terakhir hanya belajar di rumah.
Arya merupakan bocah 10 tahun mengalami obesitas. Beratnya sempat mencapai 190 Kg. Kondisi ini membuat dia susah melakukan pelbagai aktivitas lantaran tidak kuat menahan bobot badannya. Selama ini segala kegiatannya hanya di rumah.
Pada hari pertama sekolah Senin (18/7) kemarin, Arya begitu semangat untuk kembali sekolah di SDN Cipurwasari, Desa Cipurwasari, Kecamatan Pangkalan Karawang. Apalagi kini dia duduk di kelas IV sekolah dasar.
Semangat Arya ingin belajar lagi di sekolah juga disambut meriah para temannya. Bahkan ada penyambutan khusus Arya dari teman-teman di sekolah.
Meski tidak seperti bocah seusianya, Arya tetap percaya diri. Kesempatan bersekolah di hari pertama tidak disia-siakan walau Arya tidak memakai seragam. Dia hanya memakai kaos berwarna hijau dan celana pendek merah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Mengapa orang tua siswa SLB YPAC hadir di hari pertama sekolah? Orang tua siswa juga hadir mengantar anak mereka untuk mengenal lingkungan sekolah serta berinteraksi dengan pihak sekolah dan guru.
-
Siapa yang mengantar siswa SLB YPAC di hari pertama sekolah? Dengan diantar orang tua hingga keluarga, siswa-siswi itu berkebutuhan khusus ini terlihat sangat bergembira ketika masuk ke sekolah.
-
Apa yang dilakukan siswa SLB YPAC di hari pertama sekolah? Sejumlah siswa di SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) antusias mengikuti kegiatan di hari pertama masuk sekolah
-
Apa yang dipegang Ameena saat pertama kali masuk kelas? Terlihat sebuah boneka yang dipegang oleh Ameena. Apakah itu boneka kesayangannya?
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
Arya sendiri mengaku senang bisa kembali bersekolah setelah lebih dari satu tahun terakhir hanya belajar di rumah. "Bahagia sekali, saya senang bisa kembali belajar di sekolah. Pokoknya senang sekali bisa bertemu teman - teman lagi," kata Arya.
Semangat belajar Arya mendadak sirna. Bocah itu 'ngambek' setelah terjatuh saat mengikuti upacara bendera.
Arya terpeleset karena tak kuasa menahan berat badannya hampir dua kwintal. Arya langsung menangis dan marah-marah. Arya juga menolak untuk melanjutkan kegiatan sekolah. Dia memilih untuk pulang meski sempat kembali masuk ke dalam kelas.
Beragam upaya dilakukan teman-teman dan kedua orang tuanya, termasuk guru di sekolah itu. Namun, tidak membuahkan hasil. Arya tetap memaksa untuk pulang ke rumahnya.
Pihak sekolah mengaku tetap memfasilitasi bocah bertubuh gempal itu. Itu dilakukan agar Arya tidak ketinggalan mata pelajaran.
"Ya kami akan mendatangkan guru ke rumahnya, ini adalah salah satu cara agar Arya tidak ketinggalan pelajaran," kata Kepala SDN Cipurwasari, Mustofa.
Saat ini bobot badan Arya sedikit turun menjadi 180 Kilogram, setelah menjalani sejumlah upaya termasuk dirawat di RSHS Bandung. Upaya penurunan berat badan dilakukan pelbagai pihak cukup memberikan efek positif. Salah satunya Arya bisa kembali berjalan meski harus berhenti tiap beberapa meter.
Baca juga:
Semangat Arya bocah obesitas kembali ke sekolah
Arya bocah obesitas disambut teman-teman saat hari pertama sekolah
Terjatuh saat upacara, Arya bocah obesitas batal belajar di sekolah
Meski di rumah, Arya diminta tetap jalankan program diet
Penyebab obesitas Arya masih misteri