Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Demi menghidupi dua anak, wanita cantik pekerja salon ini rela menjadi mucikari anak-anak sekolah.
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci
Seorang wanita cantik ini harus menjadi janda setelah sang suami menceraikannya. Dia harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi kedua anaknya. Mau tak mau, wanita ini pun harus menjalani pilihan itu. Untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan kehidupan mereka sehari-hari, wanita ini terpaksa menjadi mucikari.
Hal itu diungkap oleh janda cantik yang bekerja di salon kecantikan, seperti dikutip dari kanal YouTube Reyben Entertainment, Minggu (4/02).
"Saya janda, gimana cara aku menghidupi dua anak-anak yang layak dengan segala kekuatan," kata wanita itu.
Faktor ekonomi dan mantan suami tidak bertanggung jawab, ia harus memutar otak walaupun dalam benaknya merasa bersalah menyediakan anak-anak sekolah untuk para hidung belang.
"Dapat anak sekolah beberapa, kalau merasa bersalah ya sangat-sangat bersalah pada saat itu. Aku benar-benar kepepet harus membiayai semua dan mantan suami tidak bertanggung jawab," ungkapnya dengan nada penyesalan.
Memiliki anak buah sekitar 20 orang dan mendapat penghasilan mencapai sekitar Rp15 juta perbulan.
"Iya kurang lebihnya segitu," ungkapnya.
Hal itu terus berulang hingga akhirnya wanita non muslim ini mendapatkan mimpi berangkat ke tanah suci dan bertaubat.
"Dapat hidayah dari mimpi aku jadi mualaf," kata dia.
"Aku itu tidak pernah ke tanah suci, karena aku non muslim aku gak pernah ke tanah suci, tidak tahu itu kayak gimana bentukannya, tidak tahu depannya kayak apa, aku tidak tahu, di mimpi itu aku dikasih tunjuk gerbangnya kayak apa itu, aku benar-benar kayak naik haji melakukan lagi tawaf," dia menambahkan.
Penasaran dengan mimpinya itu, wanita ini langsung bertanya kepada tetangganya yang ia anggap sudah menjadi orangtua.
"Nah aku itu tahunya dari tetangga aku, jadi tetangga aku, aku panggilnya Emak sudah aku anggap Emaklah, dia muslim dan aku nanya ke dia, dia sudah pernah ke tanah suci dan aku mau tahunya ke dia, 'Aku tanya emang ada ya Emak di tanah suci gini-gini' 'ada tahu dari mana' 'iya aku mimpi bahkan sampai ke pasar yang ada lorongnya itu katanya ada di sana itu pasar di bawah jembatan ada'" cerita wanita ini.