Cerita lengkap mutilasi di Bengkalis, tersangka & korban pesta sabu
Cerita lengkap kasus mutilasi Bengkalis, pesta sabu sebelum membunuh. Saat asyik berpesta sabu, ketiga tersangka mulai menghabisi korban. Korban ditikam pada bagian kepala sebanyak 9 kali, dada 3 kali, punggung 7 kali dan pinggang 1 kali. Jumlah potongan tubuh sebanyak 10 bagian dan dibungkus dalam 3 plastik besar.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Bayu Santoso (27) menemukan titik terang. Tiga orang pelaku yang tak lain teman Bayu, ternyata berpesta sabu bersama sebelum pembunuhan itu terjadi. Hal itu terungkap dari pengakuan tiga tersangka Ha, An alias Gondrong dan AA.
"Tiga tersangka ini diduga sempat mengonsumsi sabu sebelum membunuh korban (Bayu) di Ruko Biliar milik Ha, daerah Rupat Utara," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono kepada merdeka.com Senin (10/4).
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kenapa sukrosa tambahan berbahaya? Menurut studi tahun 2015, sukrosa tambahan berbahaya karena itu adalah kendaraan untuk fruktosa tambahan.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kapan najis mukhaffafah dianggap suci? Jika najis mengenai baju Anda, maka setelah dipercikkan air, baju diperas kemudian dikeringkan.
Awalnya, Gondrong menyampaikan kepada Ha terkait ancaman korban yang bakal melaporkan mereka bertiga ke polisi terkait bisnis narkoba. Mereka merasa kesal dan berencana melakukan pembunuhan. Ha menyuruh Gondrong memancing korban datang ke Ruko itu. Lalu Gondrong menelepon Bayu agar datang ke lokasi biliar dengan alasan untuk bertemu.
Sebelum Bayu datang, Ha mempersiapkan senjata tajam yang disembunyikan di kamar mandi. Peristiwa itu terjadi pada 24 Maret 2017 sekitar pukul 23.00 Wib. Korban akhirnya datang dan diajak pesta sabu bersama ketiga tersangka.
"Saat itu lah rencana melakukan pembunuhan terhadap Bayu dilakukan ketiga tersangka. Dari belakang Ha langsung menusuk punggung Bayu. Korban sempat berdiri dan melawan. Lalu AA turun memegangi korban, sementara Gondrong mengeluarkan pisau dan menikam lehernya. Meski terluka cukup parah, Bayu sempat sambil berteriak minta tolong," ucap Wicak.
Gondrong dan AA pergi meninggalkan Ruko dengan alasan mengecek kondisi di luar ruko biliar, namun keduanya tidak kembali lagi. Sementara Ha ditinggal sendiri menghadapi korban yang ketika itu masih hidup.
Meski tubuh Bayu terluka akibat tikaman, dia sempat melawan dengan mengambil pisau lalu menyerang balik Ha. Perlawanan itu membuat tangan kiri Ha terluka sabetan. Lalu Ha kembali menikam Bayu hingga jatuh dan tak bergerak lagi.
"Korban mengalami 20 luka tikaman benda tajam dan meninggal. Selanjutnya pelaku memutilasi bagian tubuh korban, tangan kaki dan leher. Potongan tubuh korban dimasukkan dalam travel bag (koper) dan drum," kata Wicak.
Mutilasi dilakukan Ha di kamar mandi Ruko. Lalu Ha menghubungi AA dan Gondrong untuk kembali ke tempat tersebut, namun keduanya tidak memberikan respons dan kabur.
"Korban ditikam pada bagian kepala sebanyak 9 kali, dada 3 kali, punggung 7 kali dan pinggang 1 kali. Jumlah potongan tubuh sebanyak 10 bagian dan dibungkus dalam 3 plastik besar. Satu potongan dimasukkan ke koper, dan lainnya ke dalam drum," jelas Wicak.
(mdk/noe)