Cara Mensucikan Benda dari Najis dalam Islam, Dicuci Tujuh Kali
Cara mensucikan najis sudah diatur dalam Islam. Begini caranya.
Cara mensucikan najis sudah diatur dalam Islam.
Cara Mensucikan Benda dari Najis dalam Islam, Dicuci Tujuh Kali
Beberapa hari yang lalu, warga net dikejutkan dengan video viral yang memperlihatkan Jovi Adhiguna makan sajian bakso dicampur dengan kerubuk babi. Video tersebut, direkam saat Jovi menyambangi Restoran A Fung Baso Sapi Asli di Bali yang sudah mengantongi sertifikasi halal. Imbas dari video viral tersebut, Restoran A Fung mengambil langkah tegas dengan meminta maaf dan menghancurkan semua peralatan makan untuk menjaga sertifikasi halal yang telah didapatkan. Diikuti oleh Jovi Adhiguna yang kemudian menyatakan permintaan maaf dan memberikan pernyataan bahwa dirinya telah menyelesaikan masalah secara baik-baik oleh pihak restoran, seperti dikutip dari laman Instragam pribadinya, Rabu (19/7/2023).Dari kejadian ini, masih terdapat pro dan kontra di masyarakat tentang langkah yang lebih bijak dalam mensucikan benda terkena najis. Dalam hal ini, Islam telah memberikan aturan jelas bagaimana cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, yaitu dengan dicuci sebanyak tujuh kali. Lalu bagaimana penjelasan lengkapnya, dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, bisa disimak.
-
Bagaimana Islam anjurkan menjaga kebersihan tubuh? Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan tubuh melalui wudhu, mandi, serta menjaga kebersihan pakaian dan tempat tinggal. Ketika hal ini diabaikan, kotoran dan bakteri dapat menumpuk di permukaan kulit, yang pada akhirnya memicu infeksi dan penyakit seperti bisul.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan badan menurut hadist? 'Kalau saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali salat.' (HR. Al- Bukhari: 887 dan Muslim: 452)
-
Bagaimana cara menyucikan najis mukhafafah? Cara menyucikan najis mukhafafah penting diketahui setiap Muslim. Istilah 'mukhafafah' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'ringan' atau 'tidak berat', yang merujuk pada kategori najis dengan tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan jenis najis lainnya.
-
Apa makna kebersihan dalam Islam? 'Kesucian itu adalah setengah dari iman.' (HR Muslim)
-
Mengapa membersihkan hadas besar penting dalam Islam? Bersuci atau menghilangkan hadas sangat penting dilakukan khususnya bagi umat Islam. Hal ini karena bersuci dari hadas besar maupun kecil menjadi syarat sahnya ibadah dalam ajaran agama Islam.
-
Apa saja yang harus dibersihkan saat berwudhu Muhammadiyah? Memulai wudhu dengan membilas dan mencuci kedua tangan sebanyak 3 kali, hingga sela-sela jemari terbasahi air.
Jenis Najis dalam Islam
Sebelum mengetahui cara mensucikan benda dari najis, perlu dipahami terlebih dahulu jenis najis dalam Islam. Najis dalam Islam dibagi menjadi tiga macam yaitu mughalladhah, mukhaffafah, dan mutawassithah. Foto: pixabay.com
Najis mughalladhah adalah najis anjing dan babi beserta anakan salah satu dari keduanya. Sementara najis mukhaffafah adalah najis dari air kecing bayi laki-laki yang belum makan selain air susu ibu, dan belum sampai usia dua tahun. Sedangkan mutawassithat adalah najis-najis lainnya selain yang sudah disebutkan. Masing-masing najis ini memiliki aturan tersendiri tentang cara mensucikannya. Artinya, jika Anda atau barang Anda terkena najis dari ketiga jenis tersebut, maka cara mensucikannya tidak dilakukan dengan cara yang sama, melainkan harus mengikuti syariat yang telah diatur dalam Islam.
Cara Mensucikan Benda dari Najis
Setelah mengetahui jenis najis, berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara mensucikan benda dari najis. Seperti disebutkan, Anda perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis najis apa yang mengenai Anda atau benda yang Anda miliki. Selanjutnya, Anda perlu mengikuti aturan yang diberikan dalam Islam. Foto: pixabay.com
Berikut beberapa cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, perlu diperhatikan: Najis mughalladhah Cara mensucikan benda dari najis mughalladhah pertama, Anda perlu mencampur air dan debu secara bersamaan kemudian basuhkan pada tempat yang terkena najis. Cara ini dilakukan sebelum benda dibasuh dengan air. Jika wujud najis sudah hilang secara kasat mata, tidak ada lagi warna, bau, dan rasa najis, baru kemudian dibasuh dengan iar sebanyak tujuh kali.
Najis mukhaffafah Cara mensucikan benda dari najis mukhaffafah dengan memercikkan air yang kuat di tempat yang terkena najis. Air yang dipercikkan juga lebih banyak dari air kencing bayi yang menjadi sumber najis. Jika najis mengenai baju Anda, maka setelah dipercikkan air, baju diperas kemudian dikeringkan. Dalam cara ini, tidak disyariatkan apakah air yang digunakan harus mengalir atau tidak. Najis mutawassithah Cara mensucikan benda dari najis mutawassithah adalah dengan menghilangkan terlebih dahulu najis ‘ainiyah-nya. Ketika sudah tidak ada lagi warna, baru, dan rasa dari najis yang tersisa, Anda kemudian bisa menyiram tempat yang terkena najis dengan air suci atau air bersih.
Sebagai contoh, jika anak bayi buang air di lantai ruang tamu, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan najis ‘ainiyah dengan membuang kotoran terlebih dahulu. Setelah bersih, kemudian siram lantai dengan air di tempat yang terkena najis saja. Foto: pixabay.com