Ketahui Cara Membersihkan Hadas Besar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Beserta Niatnya, Umat Islam Harus Tahu!
Contoh hadas besar di antaranya haid, keluarnya mani, junub, hingga nifas.
Umat Islam harus mengetahui cara membersihkan hadas besar sesuai sunnah Rasulullah SAW. Tidak hanya cara membersihkan hadas besar, perlu pula untuk mengetahui niat bacaannya.
Ketahui Cara Membersihkan Hadas Besar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Beserta Niatnya, Umat Islam Harus Tahu!
Bersuci atau menghilangkan hadas sangat penting dilakukan khususnya bagi umat Islam.
Hal ini karena bersuci dari hadas besar maupun kecil menjadi syarat sahnya ibadah dalam ajaran agama Islam. Contoh hadas besar di antaranya haid, keluarnya mani, junub, hingga nifas. Sedangkan contoh hadas kecil seperti buang air kecil, buang air besar atau keluar udara dari dubur.
-
Kenapa mandi wajib membersihkan hadas besar? Doa-doa mandi ini bertujuan untuk memberishkan diri dari hadas besar.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan badan menurut hadist? 'Kalau saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali salat.' (HR. Al- Bukhari: 887 dan Muslim: 452)
-
Bagaimana cara mandi Idul Adha yang benar? Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.
-
Gimana cara mandi wajib Idul Adha? Untuk tata cara mandi wajib di hari raya tidak berbeda dengan mandi wajib di hari-hari lain. Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya sesuai dengan apa yang pernah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam contohkan dalam salah satu hadis.
-
Bagaimana tata cara mandi Idul Adha? 1. Membaca niat mandi bersih Idul Adha. 2. Membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan air mengalir. 3. Membersihkan semua najis dan kotoran pada tubuh terutama bagian lipatan. 4. Berwudhu untuk menyucikan tubuh. Jangan lupa lakukan ini! 5. Mengguyur seluruh anggota tubuh dari atas kepala hingga bawah dengan air mengalir. 6. Siram anggota tubuh dimulai dari sebelah kanan, lalu kiri. 7. Setelah itu, lanjutkan seperti mandi pada umumnya hingga bersih.
-
Bagaimana Islam anjurkan menjaga kebersihan tubuh? Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan tubuh melalui wudhu, mandi, serta menjaga kebersihan pakaian dan tempat tinggal. Ketika hal ini diabaikan, kotoran dan bakteri dapat menumpuk di permukaan kulit, yang pada akhirnya memicu infeksi dan penyakit seperti bisul.
Cara membersihkan hadas kecil cukup dengan berwudhu atau tayamum saja. Namun, cara membersihkan hadas besar sangat berbeda dengan hadas kecil. Lantas bagaimana cara membedakan hadas besar sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW beserta niatnya yang harus diketahui oleh umat Islam? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (1/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
Niat Membersihkan Hadas BesarBacaan Niat Membersihkan Hadas Besar
Sebelum mmebahas cara membersihkan hadas besar, ada baiknya untuk mengetahui bacaan niat membersihkannya terlebih dahulu. Melansir dari NU Online, untuk membersihkan hadas besar umat muslim harus melaksanakan dua rukun.
Rukun pertama adalah niat.
Bacaan niat membersihkan hadas besar dapat diucapkan dalam hati dan bisa pula dilafalkan secara lisan. Berikut bacaan niat membersihkan hadas besar dengan cara mandi wajib tersebut: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Cara Membersihkan Hadas BesarCara Membersihkan Hadas Besar
Dalam madzhab Syafi'i, bacaan niat membersihkan hadas besar harus dilakukan secara bersama-sama ketika guyuran air pertama kali disiramkan ke tubuh. Air juga harus diguyurkan ke seluruh bagian luar tubuh tanpa terkecuali, termasuk rambut.
Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus mengalir membasahi sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.
Adapun cara membersihkan hadas besar melalui mandi wajib bagi pria dan wanita sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
a. Diawali membaca doa niat mandi wajib. b. Membaca doa niat di awal-awal hukumnya wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. c. Mencuci tangan sebanyak 3 kali sesuai sunnah Rasulullah SAW. Agar tangan dapat kembali bersih dan terhindar dari najis. d. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak hingga pusar.
e. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci kembali. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah atau tembok kemudian dibilas langsung dengan air atau menggunakan sabun terlebih dahulu selanjutnya dibilas. f. Berwudhu. g. Menyela pangkal rambut sampai menyentuh bagian kulit kepala dengan jari-jari yang telah dicelupkan ke dalam air.
h. Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air. i. Membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri. Pada dasarnya, cara mandi wajib bagi wanita setelah haid dan nifas, serta pria yang bersyahwat sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada bacaan niat membersihkan hadas besar yang harus dibaca sebelum melakukan mandi wajib.
Firman Allah SWTFirman Allah SWT untuk Mandi Wajib
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6 dan Surat An-Nisa ayat 43 yang artinya, "Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43)