Cerita para pemuda kaya raya karena main game

Lee Jae Dong jagoan Starcraft

Pemuda asal Korea Selatan ini merupakan salah satu anak muda kaya di dunia. Meski masih muda, dia telah mengantongi uang mencapai USD 611.000 atau setara dengan Rp 7,9 miliar dari hasil 98 turnamen yang pernah diikutinya.

Lee dikenal sebagai pemain hebat Starcraft di Korea Selatan. Dia mulai memainkan permainan ini secara profesional sejak usia 16 tahun. Pada 2006 dia bergabung dengan tim Hwaseung OZ.

Hingga saat ini Lee Jae Dong telah mengantongi berbagai banyak penghargaan juara di dunia Starcraft. Dia merupakan salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di sepanjang masa.

Dalam waktu kurang dari dua tahun, dia memenangkan turnamen pertamanya di Seoul International eSports Festival, dan turnamen kedua OSL lalu turnamen ketiga turnamen MSL. Sejak saat itu dirinya mendominasi Starcraft dengan sangat kompetitif, dengan merevolusi strategi Zerg dan membangun persaingan yang ketat dengan pemain Terran Lee Young-Ho.

Danil Dendi Ishutin, remaja berwajah polos ahli main DOTA 2

Danil Ishutin adalah remaja asal Ukraina. Wajahnya yang polos sangat berbeda dengan gaya permainannya yang lugas dan minim kesalahan. Tergabung bersama tim bernama Na'Vi, Danil telah meraup uang mencapai USD 627.883 atau setara Rp 8,1 miliar dari 71 turnamen DOTA 2 yang diikutinya.

Pemain Dota profesional ini sering menuliskan quote 'mid or feed' dan sekarang dia bermain untuk Natus Bincere (Na'Vi), tak jarang jika orang-orang banyak menyebutnya salah satu pemain solo mid terbaik di dunia. Pemain kelahiran Lviv, Ukraina 30 Desember 1989 ini mengawali karirnya dengan bergabung tim WG pada tahun 2006. Di tahun itu, dia menjadi bagian di tim Ukraina dan mendapatkan juara 3 pada turnamen MYM Prime Nations.

Di tahun 2008, dirinya masuk dalam tim Kingsurf Internasional. Namun dia tidak dapat bertahan beberapa bulan saja, karena pada akhir tahun 2008 Dendi memutuskan untuk bergabung dengan tim DTS. Tetapi dia tidak mendapatkan gelar apa-apa saat bergabung dengan tim tersebut, hingga akhirnya dia memutuskan kembali untuk kembali bergabung dengan Kingsurf Internasional pada Maret 2009.

Tiga bulan sejak memutuskan kembali dengan Kingsurf Internasional, Dendi bergabung kembali dengan DTS. Pada tahun 2010, bersama tim DTS dia mendapatkan juara 2 pada turnamen ESWC dan pada tahun yang sama, dia mendapatkan juara 3 turnamen WDC.

Clement Puppey Ivanov

Pemuda kelahiran Estonia, 3 Juni 1990 ini merupakan salah satu kapten terbaik yang selalu berusaha untuk menemukan variasi yang baru dan strategi. Bahkan dia tidak takut untuk bereksperimen pada pertandingan-pertandingan penting. Dia juga mampu memainkan segala posisi apapun pada game Dota.

Dia contoh salah satu pemuda yang profesional dan memahami tanggung jawabnya sebagai kapten. Clement memulai karier gamenya dari sebuah pub game yang ada di kotanya. Karir profesionalnya dimulai dari "Xero Skill" (XSK) awal musim panas 2007. Turnamen serius pertama untuk XSK adalah Clanbase - EuroCup XVI - WC3 DotA. Namun sayang, mereka tidak dapat keluar dari kelompok yang kalam MYM dan tim lain yang tidak diketahui.

Kemenangan besar pertama untuk ti XSK terjadi pada ESL Major Series, sejak saat itu Puppey mulai mendapatkan rasa hormat dari pemain-pemain profesional. Pada 18 April XSK resmi mengatakan mengundurkan diri, dan Puppey menjelaskan bahwa telah terjadi kesalahpahaman setelah kekalahan mereka di MYM Pride. Berkat pekerjaannya ini, Puppey sukses meraup lebih dari USD 1 juta.

Sumail Hasan, gamer termuda di dunia

Pemuda asal Pakistan ini memecahkan rekor dunia sebagai gamer termuda setelah berhasil memenangkan turnamen The International 2015 Dota 2 Championship di Seattle, USA. Syed Sumail "Suma1L" Hassan bersama timnya, Evil Geniuses (EG), berhasil memenangkan turnamen e-sport dengan hadiah terbesar di dunia senilai USS 18,4 juta dolar atau setara Rp 252 miliar. Sebagai juara pertama EG berhak mendapatkan USS 6,6 juta dolar karena permainan ini dimainkan oleh lima orang, maka hadiah tersebut dibagi lima orang.

Guiness menobatkan Sumail sebagai gamer termuda yang pertama kali mendapatkan hadiah sebesar USS 1 juta dolar dalam e-sports di usia 16 tahun. Dia lalu pindah ke Illinois, Amerika Serikat. Manajer tim EG, Charlie Yang sangat senang karena pihaknya menemukan pemain berbakat seperti Sumail. Pemuda asal Pakistan tersebut di tawarkan gaji senilai USS 4.000 apabila mau menjadi pemain inti di EG.

Sumail mengatakan bahwa uang hadiah tersebut akan digunakan untuk membelikan ibunya sebuah rumah. Dia mendapatkan hadiah besar pertamanya ketika EG menjuarai Dota Asia Championship di Tiongkok. EG mengalahkan tuan rumah Vici Gaming. Lima sekawan Sumail, Saahil "UNiVeRsE" Arora, Kurtis "AUI_2000" Ling, Peter "PPD" Dager", dan Clinton "Fear" Loomis juga menjadi gamer terkaya. EG berhasil memenangkan dua turnamen besar tahun ini, Dota Asia Championship dengan hadiah USS 1,2 juta dan The International 2015 Dota 2 dengan hadiah US$ 6,6 juta. Per Agustus, tim ini memiliki perolehan hadiah USS 11,2 juta, terbesar dalam sejarah e-sport hingga saat ini.

Peter Ppd Dagger

Kapten tim Evil Geniuses Dota 2 memiliki julukan Ppd. Peter terkenal karena memiliki kemampuan analisa yang sangat tajam. Di bawah komandonya, EG berhasil meraih predikat tim terbaik Amerika dan 3 besar di dunia dalam permainan Dota 2. Hebatnya prestasi ini mampu diraihnya tidak lebih dari satu tahun.

Peter sejauh ini sudah menjadi pemain dengan bayaran yang tertinggi di dunia. Dari 44 turnamen yang pernah diikutinya, Peter sukses meraup USD 2 juta atau setara Rp 261 miliar.