Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
trendingSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Seorang pemulung ditemukan sedang bersama dengan dua anaknya yang terlantar di pinggir jalan.
Pemulung tersebut berasal dari Palembang dan kini menggantungkan hidupnya dengan cara mencari barang-barang bekas sepanjang jalan di Cilegon.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Kenapa ucapan Natal jadi trending? Ucapan selamat natal dalam bahasa Inggris bisa disampaikan kepada teman atau kerabat terdekat yang merayakannya.
-
Kapan pantun Palembang lucu mulai terkenal? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Padahal, saat ditanya, John mengaku mempunyai saudara yang kaya raya. Namun, ia selalu ditolak oleh mereka karena kondisinya yang memprihatinkan.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Pemulung Hidup Mencari Sampah di Jalan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Detik Asa memperlihatkan seorang pria pemulung yang menggantungkan hidupnya dengan cara mencari sampah di pinggir jalan. Pemulung bernama John itu setiap hari berjalan dengan dua anak dan istrinya untuk mencari pundi-pundi rezeki dari barang yang telah dibuang oleh orang lain.
John mengaku bahwa ia berasal dari keluarga yang cukup. Kakak dan adiknya juga mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
- Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
- Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang
- Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
- Pasutri Kaya Raya Tak Punya Anak Meninggal Dunia, Rumah Mewah Miliknya Terbengkalai Masih Penuh Perabotan
- Ini Asal Muasal Pelat Dinas Palsu TNI Dipakai Sopir Fortuner Arogan di Tol Jakarta-Cikampek
- BPBD: 13 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin
Sementara dirinya hanya tamatan SD dan sampai sekarang harus mengalami kesulitan dalam bertahan hidup.
Hal itulah yang membuat kedua anak John harus berhenti sekolah karena keterbatasan biaya.
Padahal, kedua anak laki-lakinya masih berusia 8 dan 9 tahun dan butuh fasilitas pendidikan yang layak.
“Dulu berhenti di Palembang. Di Palembang sekolah, kemudian di sini berhenti. Makan saja susah, boro-boro sekolah,”
kata John.
Punya Saudara Kaya Raya
John pergi dari Palembang karena merasa dianggap sebagai anak tiri. Semua saudara yang ada di Palembang telah memiliki tempat tinggal masing-masing dengan pekerjaan yang sukses. “Di sana ndak dihargai, di sana ibaratnya itu dianggap anak tiri, nggak dihargai. Jangankan nginep kita numpang saja nggak boleh, tidur saja nggak boleh. Boro-boro makan,” ucap John.
Dengan kondisi ekonomi yang sangat terpuruk, John akhirnya memutuskan untuk pindah dari Palembang.
Ia mencari pekerjaan lain yaitu menjadi seorang pemulung di Cilegon agar bisa tetap bertahan hidup.
Di Cilegon pemulung dan anak-anaknya tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
John tidak mampu mencari tempat tinggal karena keterbatasan uang yang dimilikinya. Ia selalu menangis karena kasihan dengan kondisi anaknya.
“Kasihan, nangis di sini padahal, nangis. Tapi gimana lagi, nasibnya sudah jadi gini. Kalau malam kalau lihatin dia tidur rasanya nangis itu nggak ada lagi air mata. Sudah kering,” kata John.
“Pingin anak sekolah, tapi gimana lagi, makan saja susah. Tempat tinggal nggak ada. Tapi insyaAllah kalau memang ada rejeki, sekolah lagi,” ucap John.