Kisah Pilu Seorang Pemulung Dicoret dari KK Gara-gara Warisan dan Dianggap Sudah Mati
Lantaran konflik warisan, dia mengaku telah dicoret dari Kartu Keluarga (KK). Bahkan, dia telah memiliki akta kematian kendati masih hidup.
Lantaran konflik warisan, dia mengaku telah dicoret dari Kartu Keluarga (KK). Bahkan, dia telah memiliki akta kematian kendati masih hidup.
Kisah Pilu Seorang Pemulung Dicoret dari KK Gara-Gara Warisan dan Dianggap Sudah Mati
Kisah pilu harus dialami oleh seorang pria berikut ini. Lantaran konflik warisan, dia mengaku telah dicoret dari Kartu Keluarga (KK).
Bahkan, dia telah memiliki akta kematian kendati masih hidup. Sosoknya pun diketahui kini menjadi pemulung demi menghidupi anak istri.
Seperti apa ceritanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Detik Asa, Rabu (3/7).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang terjadi di Kampung Mati Cigerut? Saat sampai di Kampung Cigerut, kita langsung diperlihatkan deretan rumah kosong yang terbengkalai. Kebanyakan rumah-rumah itu merupakan bangunan permanen. Namun ironis, karena sudah terlalu lama ditinggalkan pemiliknya, banyak bagian rumah itu yang rusak dan dipenuhi tumbuhan liar.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Bagaimana cara seseorang meninggal karena usia tua? Menurut Dr. Elizabeth Dzeng, asisten profesor kedokteran di University of California, San Francisco, 'Tidak ada dokter yang akan mencantumkan 'usia tua' sebagai penyebab kematian di sertifikat kematian. Biasanya, penyebabnya adalah sesuatu seperti serangan jantung atau gagal organ, yang dipicu oleh penyakit-penyakit yang mendasari seperti infeksi, kanker, atau penyakit jantung.' Hal ini menunjukkan bahwa istilah 'usia tua' hanyalah label umum yang sering digunakan ketika penyebab spesifik kematian tidak diketahui atau sulit ditentukan.
-
Bagaimana Teungku Peukan gugur? Saat Teungku Peukan mengumandangkan azan, salah satu serdadu Belanda masih ada yang hidup, tanpa ragu ia langsung menembakkan senjata ke arah Peukan.
Dicoret dari KK
Pria tersebut ialah Jon asal Palembang. Kepada pemilik kanal YouTube Detik Asa, dia mengungkap peliknya kehidupan yang dialaminya.
Sebelum akhirnya berjuang hidup di perantauan, Jon mengaku telah dicoret dari KK. Hal itu bermula dari pihak keluarga yang tengah mengurus warisan.
Tak hanya dicoret, Jon mengaku dianggap meninggal dunia oleh keluarga saat dirinya berusaha merantau ke Kalimantan.
"Karena masalah warisan itu, itu di KK sudah dicoret, (saya) dibilang mati," ungkapnya.
Dengan mata kepala sendiri, Jon menyaksikan selembar akta kematian yang mencantumkan namanya sendiri.
"Surat kematian ada, padahal aku waktu itu lagi di Kalimantan," ceritanya.
Tanah dan Rumah Dijual
Semua kepahitan itu ditemuinya selepas bertolak dari Kalimantan. Setibanya di kampung halaman, Jon merasa kaget lantaran tanah hingga rumah keluarganya telah berpindah tangan.
"Saya pulang ke Palembang, kaget," ujarnya.
"Rumah dan tanah itu sudah atas nama orang lain. Katanya sudah diperjualbelikan," lanjutnya.
Ditanya soal protes, Jon mengaku tak bisa berbuat banyak.
Sebab, pihak yang telah melakukan semua perbuatan tersebut masih diakuinya sebagai sanak saudara.
"Bapak tidak protes?" tanyanya.
"Ga bisa protes, karena ya masih saudara," jelasnya.
Tak Dianggap Keluarga
Kepada kakak, Jon menumpahkan segala isi hati. Alih-alih mendapat pembelaan, Jon justru tak diakui.
Saudara Jon mengusir dari kampung halaman.
"Saya menemui kakak pertama, saya bilang kok tega. Saya kecewa di situ. Dia diam saja, begitu saya mau pulang lalu saya diusir dan dibilang kalau 'lu bukan saudara gue'," tukasnya.
Sejak saat itu, Jon lantas memutuskan untuk hidup lepas dari keluarga. Kini, dia dan sang istri berjuang hidup dengan mencari berbagai barang bekas.
Kedua buah hatinya pun terpaksa ikut merasakan perjuangan dan kehidupan yang keras di jalanan.
Diakuinya, keluarga kecil Jon terpaksa berpindah tempat tinggal dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Banjir Dukungan
Kisah hidup pria asal Palembang tersebut menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak di antaranya yang menuliskan dukungan dan doa mendalam.
"Mantap jiwanya pak Jon ini, tangguh tidak gila harta seperti saudara-saudaranya," tulis akun @dwirismadi2550
"Yang sabar pak semoga sehat selalu, amin ya Allah," tulis akun @SumiYati-qd1ux
"Sabar bapak. Harta tidak dibawa mati, tetaplah tegar bapak demi anak isteri. Percayalah suatu saat diangkat derajatnya sama gusti Allah," tulis akun @topsell7518