Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Dulu, Suriname lebih maju dibanding Jawa
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Pada awal tahun 1900, sekitar 300 lebih warga Bojonegoro mencoba peruntungan merantau ke Suriname, salah satu negara jajahan Belanda di Amerika Latin. Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
-
Kenapa orang Bekasi dikirim ke Suriname? Pengiriman orang Bekasi ini merupakan cara Belanda untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja di Suriname.
-
Dimana orang Jawa Suriname bekerja? Dahulu di perkebunan itu banyak orang Jawa dipekerjakan oleh pemerintah kolonial Belanda.
-
Dimana orang Jawa tinggal di Suriname? Disana mereka menjadi tenaga kerja atau budak yang ditempatkan di beberapa perkebunan.
-
Kenapa Orang Jawa Suriname ingin ke Jawa? 'Ya ada rasa kangen. Tapi gimana nggak bisa ke sana. Tiketnya mahal. Nggak punya uang,' kata Bimbo dikutip dari dari kanal YouTube Moh Susilo.
-
Apa yang dilakukan orang Jawa Suriname? Mereka dibawa oleh Belanda sebagai pekerja kontrak.
-
Bagaimana bahasa Jawa menjadi bahasa sehari-hari di Suriname? Ratusan orang Jawa yang diangkut ke Benua Amerika bagian selatan pada tahun 1880-an kini mengisi 15 persen komposisi penduduk Suriname.
Pekerja Kontrak
Saat itu, ekonomi Suriname lebih maju dibanding Jawa. Ratusan warga Bojonegoro pergi ke Suriname untuk menjadi pekerja kontrak di perkebunan.
Mengutip Instagram @bojonegorohistory, warga Bojonegoro dan pekerja dari daerah lain di Jawa ini dikontrak selama lima tahun.
Banyak yang pergi ke Suriname sebagai pasangan suami-istri. Ada pula yang membawa anak-anak. Mereka pergi untuk bekerja ke Suriname dan berencana kembali ke Jawa setelah kontrak selesai.
Harapan Pupus
Sayangnya, setelah kontrak kerja selesai, banyak pekerja Jawa yang tak bisa kembali ke Tanah Air. Pasalnya, saat itu situasi politik sedang kacau. Akibatnya, sebagian besar pekerja Jawa di Suriname tak bisa pulang kampung. Mereka terpaksa menetap, berkeluarga, hingga meninggal di Suriname.
Mencari Kampung Halaman
Beberapa hari lalu, salah satu anggota grup facebook INDONESIA TEMPO DOELOE bernama Man Dy mengunggah pengumuman bahwa ia tengah mencari kampung halaman kakeknya yang pernah migrasi ke Suriname.
"Aku ingin mengunjungi desa kakekku. Ia diangkut ke Belanda dengan kapal pada tahun 1907. Informasi yang diketahui membingungkan saya. Bisakah Anda membantu saya menemukan nama tempat yang benar? Pokoknya yang jelas dia berasal dari Rembang. Agaknya dari Pucanganom (sepertinyasalah eja). Saya berterima kasih atas bantuan Anda," ujar Man Dy, dikutip dari unggahannya di facebook INDONESIA TEMPOE DOELOE.
Warga Bojonegoro
Berdasarkan informasi yang dibagikan Man Dy, sang kakek bernama Kartoredjo.
Menurut sejarawan komunitas Bojonegoro History, Kartoredjo beralamat di Desa Poetjanganom District Tambak Afdeling Bodjonegoro
Gawest Rembang.
Dulu Bodjonegoro masih masuk dalam wilayah Residen Rembang.
Diduga Poetjanganom sekarang menjadi Pucanganom yang menjadi salah satu nama dusun di Desa Meduri, Kecamatan
Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.