Kisah Pak Priono, Warga Cilacap yang Tinggal di Pelosok Hutan Suriname
Pak Priono tinggal di pelosok Hutan Suriname sejak tahun 2016 hingga kini.
Pak Priono tinggal di Suriname sejak tahun 2016.
Kisah Pak Priono, Warga Cilacap yang Tinggal di Pelosok Hutan Suriname
Alkisah di pedalaman hutan Suriname terdapat sebuah pabrik kayu. Beberapa pekerja di sana merupakan orang Indonesia. Salah satunya Pak Priono.
-
Kenapa Pak Kasimin tinggal di hutan? Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Siapa yang pergi ke Suriname dari Bojonegoro? Pada awal tahun 1900, sekitar 300 lebih warga Bojonegoro mencoba peruntungan merantau ke Suriname, salah satu negara jajahan Belanda di Amerika Latin.
-
Di mana orang Bojonegoro bekerja di Suriname? Ratusan warga Bojonegoro pergi ke Suriname untuk menjadi pekerja kontrak di perkebunan.
-
Bagaimana Haryono menjalani kehidupannya di gua? Kini lantaran telah terbiasa hidup sendiri, Haryono pun melakukan berbagai aktivitas seorang diri.
-
Dimana orang Jawa tinggal di Suriname? Disana mereka menjadi tenaga kerja atau budak yang ditempatkan di beberapa perkebunan.
-
Kenapa Mbah Soyo memilih hidup di hutan? Alasan Memilih Hidup Menyendiri Hidup menyendiri di tengah hutan sudah dilakoni Mbah Soyo selama 35 tahun. Kini usianya telah menginjak 65 tahun. Ia terlihat masih sehat.Mbah Soyo memilih hidup di tengah hutan untuk menjaga lahan pertanian dari serangan hama kera. Ia baru akan turun ke bawah jika ada acara kemasyarakatan. Apalagi ia merupakan tokoh yang sangat disegani masyarakat kampung.
Saat ditemui kanal YouTube Surindo Family Pak Priono sedang berada di pondok tempat tinggal yang jaraknya tak jauh dari pabrik kayu tempatnya bekerja.
Pak Priono merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Cilacap. Umurnya sudah menginjak 60 tahun.
Pak Priono bercerita, ia ikut pimpinannya yang mengajaknya untuk bekerja di Suriname. Sebelumnya ia bekerja di Kalimantan.
"Saya ikut teman-teman aja. Kan bos saya itu biasa membawa pekerja atau pekerja atau karyawan dari Indonesia. Soalnya orang-orang Indonesia itu paling bisa dipercaya walaupun sudah tua khusus untuk pekerja.
"Dulunya itu dia (bosnya) sudah biasa melanglang buana. Sebelum datang ke Suriname, dia di Guyana, sebelum di Guyana, dia di Kalimantan. Beliau itu asli orang Malaysia, dan paling percaya membawa tenaga kerja dari Indonesia. Dan kebetulan saya ikut kebawa juga" ujar Priono.
7 Tahun Tinggal di Pelosok Hutan
Menurut Pak Priono, hidup di Suriname tak jauh berbeda dengan hidup di Jawa.
Apalagi banyak masyarakatnya yang masih keturunan Jawa dan tidak meninggalkan budaya leluhur mereka.
“Di sini kekeluargaannya malah lebih enak. Apalagi saya sering silaturahmi ke masjid-masjid,” kata Pak Priono dikutip dari kanal YouTube Surindo Family.
Jauh dari Keluarga
Namun tak bisa dipungkiri, hidup jauh dari keluarga bagi Pak Priono merupakan hal yang sulit.
Selain dia tak bisa hadir pada pernikahan anaknya, sering kali Pak Suriname dihubungi oleh ibunya yang memintanya pulang.
“Bagaimanapun orang tua merupakan sesembahan saya. Dan ibu adalah surga saya. Harta yang paling berharga,” kata Pak Priono.
Mengisi Ceramah
Selain bekerja mencari nafkah, Pak Priono sering mengisi ceramah di masjid-masjid yang ada di Suriname.
Banyak masjid-masjid maupun organisasi Islam di sana yang meminta bantuan Pak Priono untuk mengisi berbagai acara di tempat mereka.
“Saya itu sifatnya di sini netral. Sebab bagaimanapun orang dari luar negeri nggak bisa ikut organisasi. Jadi kita sifatnya hanya membantu sana sini, dan Alhamdulillah semuanya jadi pada kenal,” kata Pak Priono.