Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'
Seorang warga transmigrasi asal Wonogiri bekerja banting tulang demi anaknya agar bisa kuliah.


Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'
Seorang warga transmigrasi yang tinggal di pedalaman Kalimantan bernama Joko harus berjuang untuk menghidupi keluarganya dengan cara apapun.
Lahan milik Joko di belakang rumahnya kini sudah tidak dimanfaatkan untuk bertani karena berbagai alasan yang cukup merugikan.
Maka dari itu, ia memilih untuk bekerja di pabrik agar keluarga dan anak-anaknya bisa hidup dengan nyaman dan menempuh pendidikan yang layak. Salah satu anak Joko bahkan sampai bisa kuliah sampai lulus.Bagaimana kisah Joko, keluarga asal Wonogiri yang memutuskan untuk pindah ke Kalimantan menjadi seorang warga transmigrasi? Simak ulasannya sebagai berikut.

Kerja di Pabrik untuk Hidupi Keluarga
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Asian Survivor memperlihatkan Bapak Joko, warga transmigrasi asal Wonogiri harus berjuang agar bisa hidup dengan layak di tempat tinggal barunya.Selama hidup 8 tahun di rumah barunya, Joko mengaku harus bekerja di pabrik agar bisa mendapatkan pemasukan untuk hidup sehari-hari.
Joko tidak bisa memanfaatkan lahan di belakang rumahnya karena banyaknya hama yang tersebar.
Hama-hama tersebut memakan semua padi milik Joko dan akhirnya membuatnya mengalami kerugian. Dari 1 hektar lahan yang ditanami padi oleh Joko, ia hanya bisa memanen beras sebanyak 25 kilo.
“Ya gara-garanya apa ya, ketika nanam sampai mau berbuah itu subur banget, bagus lah. Cuma kendalanya ada di hama. Ada tikus, ada entah belalang, walang sangit,” kata Joko.

Berhasil Sekolahkan Anak
Meski hidup dalam keterbatasan, Joko mengaku bahwa ia sangat mengutamakan pendidikan anaknya. Bahkan, salah satu anak Joko sudah berhasil menempuh pendidikan tinggi dan lulus menjadi seorang sarjana.
Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan.
Ia pun merasa bangga dengan anak-anaknya yang berhasil menuntaskan pendidikan dengan baik. Terlebih salah satu anaknya yang baru saja lulus sarjana dan langsung mendapatkan pekerjaan.