Cerita pilu masyarakat NTB setelah diguncang gempa 6,4 SR
Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7). Akibat bencana alam tersebut, Kota Lombok porak-poranda, korban jiwa baik luka-luka ataupun korban meninggal dunia berjatuhan.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7). Akibat bencana alam tersebut, Kota Lombok porak-poranda, korban jiwa baik luka-luka ataupun korban meninggal dunia berjatuhan.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi menetapkan masa tanggap darurat untuk penanganan gempa selama tiga hari ke depan.
-
Di mana pantai populer di Lombok? Pantai Kuta Lombok merupakan salah satu pantai paling populer di Lombok.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
Presiden Jokowi pun langsung memerintahkan segenap jajarannya, baik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, dan Panglima TNI untuk segera bergerak membantu masyarakat terkena musibah.
Gempa ini menimbulkan trauma bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya. Mereka harus dengan susah payah menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya dari guncangan gempa yang terjadi Minggu pagi.
Mereka juga sementara harus tinggal di pengungsian dengan fasilitas seadanya. Berikut ini cerita pilu masyarakat setelah diguncang gempa:
Istri Wakil Bupati Loteng temukan korban meninggal yang terlantar
Kondisi yang sangat memprihatinkan terjadi usai Lombok diguncang gempa bumi, Minggu pagi. Tenda-tenda darurat yang dirikan sangat memprihatinkan.
Istri Bupati Loteng Suhaeli mengaku sempat melihat jasad yang masih tergolek di gazebo. Korban tewas itu dia jumpai di lokasi yang belum tersentuh petugas, yaitu di Dusun Kukuh Putih.
"Saya tidak melihat ada tenda di situ. Poskonya juga belum ada," katanya.
Melahirkan usai gempa terjadi
Di tengah kabar duka gempa Lombok, terselip kabar gembira dari pasangan Suherman dan Elmiyanti. Elmiyanti melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki di Puskesmas Senaru sekitar pukul 09.20 Wita.
Ruang persalinan yang digunakan pun dibuat seadanya. Menurut Suherman, Elmiyanti melahirkan di halaman beralaskan tikar untuk menutupi tanah dengan ditutupi kain dipasang keliling yang dibuat darurat oleh petugas kesehatan di Puskesmas Senaru.
"Alhamdulillah anak saya lahir sehat, cowok. Beratnya belum tahu soalnya belum diukur tadi. Masih belum berani masuk ke puskesmas," kata Suherman.
Selain WNI, warga Malaysia juga jadi korban tewas
Nasib nahas dialami Siti Nur Ismawida (30) warga negara Malaysia. Dia menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter itu.
Kapolres Lombok Timur, AKBP Eka Fathurahman, mengatakan 18 orang warga negara Malaysia ini sedang berlibur di kawasan wisata Gunung Rinjani, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Dia menuturkan, warga Malaysia yang menjadi korban meninggal dunia atas nama Siti Nur Ismawida (30). Korban meninggal setelah tertimpa tembok di tempatnya menginap dengan rekan-rekannya.
"Jadi korban meninggal setelah tertimpa reruntuhan bangunan," kata Kapolres.
Ainul Takzim pendaki gunung Rinjani yang tewas
Duka juga menyelimuti keluarga Ainul Takzim (26) seorang pendaki gunung asal Makassar. Dia menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Lombok. Dia tewas terkena hantaman batu di bagian kepalanya saat mendaki Gunung Rinjani bersama belasan rekannya sesama pendaki dari Makassar.
Amrullah, ayahnya menceritakan rencana putranya sembilan hari melakukan pendakian. Namun, hari kelima, dia kena musibah. Informasi dari temannya, Ainul dan beberapa temannya nekad naik ke puncak sementara yang lainnya sudah capek sehingga urung ke puncak. Lalu saat Ainul dan temannya turun dari puncak singgah di pinggir Danau Segara Anak untuk menginap. Namun, tiba-tiba gempa bumi melanda.
"Mereka terpencar selamatkan diri masing-masing cari pohon untuk berlindung tapi Ainul lari ke arah berbeda. Saat itulah dia kena batu di bagian kepalanya. Saat coba berdiri, kena lagi batu. Diperkirakan kepalanya pendarahan," tutur Amrullah.
(mdk/did)