Cerita Pramono Edhie khawatir tak bisa kuliah karena Soeharto
Pramono harus mengubur impiannya berkuliah di jurusan arsitektur dan masuk akademi militer.
Kesuksesan seseorang memang tak begitu saja diraih tanpa kerja keras dan doa. Setidaknya anggapan itu yang terjadi dalam hidup mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo. Dia harus mengubur mimpinya dalam-dalam untuk bisa menjadi seorang arsitek. Cita-cita itu sirna karena adik Ipar SBY ini dahulu hidup miskin dan tak mampu kuliah.
"Saya kuliah tidak bisa, padahal saya ingin kuliah," kata Pramono di Palembang, Kamis (23/1).
Pramono mengisahkan, ayahnya Mayjen (Purn) Sarwo Edhie sempat khawatir dipecat secara tidak hormat oleh Presiden RI ke-2 Soeharto. Sehingga, ayahnya tak mampu membiayai kuliah Pramono Edhie nantinya. "Kenapa demikian (khawatir) karena ayah saya sering tidak sepaham dengan Pak Harto," kenang dia.
Lantas, Sarwo Edhie pun meminta anaknya mencari beasiswa untuk bersekolah. Berkat kerja keras, Pramono pun akhirnya mendapatkan beasiswa dari sekolah pilot di Curug dan Akademi Militer.
Dari dua pilihan beasiswa itu, adik kandung Ani Yudhoyono sempat ingin memilih sebagai pilot. "Dulu saya pikir yang bisa keliling dunia hanya pilot dan pramugari," katanya.
Tetapi, akhirnya dia memilih menjadi tentara karena sudah terbiasa hidup di lingkungan militer hasil didikan ayahnya. Mimpinya berkeliling dunia pun akhirnya bisa tercapai ketika dirinya menjadi tentara.
"Saya bisa mengunjungi 42 negara, karena menjalani latihan militer bersama negara lain. Saya juga ajudan Ibu Megawati sehingga menemani beliau bila kunjungan ke luar negeri sebagai Presiden RI," kata purnawirawan jenderal bintang empat ini.