Cerita soal tantangan Amien Rais dikabulkan Jokowi
Pemerintah telah memutuskan Rokan untuk dikelola Pertamina setelah 2021.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sering mengkritik keras Presiden Jokowi. Baru-baru ini Amien menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri ESDM Igansius Jonan untuk merebut kembali Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia.
Selama ini Blok Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat. Masa kontrak blok tersebut akan habis pada 2021. Oleh karena itu, Amien menantang Jokowi agar bisa merebut kembali Blok Rokan setelah habis masa kontrak tersebut.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa saja yang menemani Presiden Jokowi menonton Timnas Indonesia? Presiden Joko Widodo (Jokowi), nonton bareng (nobar) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Kalau betul Blok Rokan bisa kembali ke Ibu Pertiwi, ke Pertamina, ini sebuah trobosan luar biasa. Cuma berani enggak Jonan, berani enggak Pak Jokowi? kalau berani ya luar biasa," tutur Amien Rais di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/7).
Tak berselang lama, tantangan Amien langsung dikabulkan oleh Jokowi. Pemerintah telah memutuskan Rokan untuk dikelola Pertamina setelah 2021. Sebab, proposal yang diajukan Pertamina jauh lebih baik dibanding dengan Chevron.
"Pertimbangannya adalah rasionalitas, bukan emosi. Bahwa proposal Pertamina lebih baik dari pada Chevron," kata Arcandra, di Jakarta, Rabu (1/8).
Setelah Pertamina ditunjuk menjadi pengelola Blok Rokan pada 2021 sampai 2041, pemerintah memberikan kewenangan ke Pertamina untuk mencari mitra mengelola blok migas yang menjadi tulang punggung produksi minyak nasional tersebut. Selain itu, kewajiban membagi hak kelola sebesar 10 persen dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Nanti diserahkan Pertamina. Pemerintah kan menyerahkan 100 persen kepada Pertamina, kemudian di situ ada hak BUMD 10 persen, sisanya itu adalah aksi korporasi Pertamina," tuturnya.
Sementara itu, Plt Dirut PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan pihaknya akan berupaya mengoptimalkan produksi Blok Rokan yang terus mengalami penurunan.
"Jadi kalau kita lihat, Blok ini sudah 94 tahun. Memang karakter sumur, kalau tidak ada discovery maka akan menurun. Cadangan tetap, tinggal seberapa cepat diambil saja," kata dia dalam Forum Merdeka Barat, di Jakarta, Rabu (1/8).
Salah satu upaya peningkatan produksi Blok Rokan, kata dia dengan menambah titik-titik eksplorasi. Pertamina berencana bakal menambah 7.000 titik eksplorasi.
Hemat devisa USD 4 miliar per tahun
PT Pertamina (Persero) menjanjikan penghematan devisa sebesar USD 4 miliar per tahun dari pengelolaan Blok Rokan, Riau.
"Dan sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar USD 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang," jelas Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dikutip dari keterangannya di Jakarta, Rabu (1/8).
PT Pertamina (Persero) sendiri menyambut baik keputusan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (persero). Keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina. Kami yakin mampu bersaing dengan kontrator kontrak kerja sama lainnya," kata Nicke.
(mdk/has)