Cerita tragis 5 bocah ditelantarkan orangtua di Cibubur
Saat ditemukan, anak-anak itu dalam kondisi memprihatinkan.
Buat anak, orangtua tempat berlindung paling aman dari segala bentuk kejahatan. Mereka yakin pelukan dan kasih sayang orangtua bisa membuat mereka tenang dalam menghadapi berbagai hal.
Tapi bagaimana bila hal sebaliknya yang terjadi. Si anak justru mendapat perlakuan kasar hingga ditelantarkan orangtuanya sendiri.
Cerita ini baru saja dialami Dani, bocah delapan tahun yang tinggal di sebuah perumahan di Cibubur, Bekasi. Alih-alih mendapat perhatian, selama hampir sebulan belakangan dia ditelantarkan orangtuanya dan mendapat perlakuan kasar.
Perlakuan tak bertanggungjawab juga dilakukan orangtuanya pada keempat saudara Dani. Meski nasib mereka sedikit lebih baik karena masih diperbolehkan tinggal di rumah yang kondisinya serupa kapal pecah itu.
Penderitaan Dani berakhir setelah dia dan keempat saudaranya dievakuasi petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI. Saat ditemukan, anak-anak itu dalam kondisi memprihatinkan.
Berikut cerita tragis Dani dan empat saudaranya diperlakukan tak manusiawi oleh kedua orangtuanya, Utomo dan Iin:
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Kota Tua Jakarta? Kota Tua adalah harta karun sejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mengunjungi ibu kota.
-
Apa yang dijual di Distro Topeng Cirebon? Distro ini punya misi mengenalkan seni topeng Cirebon Distro biasanya menjual berbagai jenis pakaian branded yang digemari kalangan muda. Namun salah satu distro di Jalan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, justru menjual berbagai aksesoris seni topeng khas setempat.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Dani dan 4 saudaranya diperlalukan seperti hewan
Bukan cuma perlakuan orangtuanya kasar, Dani dan empat saudaranya juga hidup di lingkungan rumah yang tak sehat. Barang di rumah itu semua berantakan dan sampah di mana-mana persis gudang.
Kanit I Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towoliu mengatakan pihaknya kini tengah memeriksa kondisi kejiwaan orangtua Dani. Hal ini dilakukan untuk memastikan apa motif orangtua menelantarkan Dani.
"Kita belum tahu ya apa motif mereka. Apakah sakit jiwa kita tidak tahu. Tapi untuk sementara kedua orangtuanya kita periksa kejiwaannya. Karena setahu saya, rumahnya sudah tidak layak tinggal. Baju berserakan, WC enggak jelas, kamar mandi enggak jelas. Lima anak ini dipelihara kaya binatang," terang Buddy.
Dani dan 4 saudaranya sering berprilaku aneh
Warga mengaku setelah beberapa tahun keluarga Dani tinggal di rumah itu, banyak sekali hal aneh yang terjadi di luar nalar mereka.
"Pernah waktu itu ayahnya lagi pergi ke luar kota, itu istri sama anaknya dikunci dalam rumah," ujar seorang ibu yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Kamis (14/5).
Hal aneh lainnya, tetangga juga pernah melihat seorang wanita dewasa membuka celana di depan rumahnya. "Terus dia bilang, kalian itu kolot, enggak ada kerjaan ngurusin orang lain," kata ibu itu meniru ucapan si wanita.
Dia pun menduga akibat perlakuan orangtua mereka, Dani dan adik-adiknya mengalami gangguan psikis.
"Dia udah bisa bohong, ada juga tetangga yang pergokin dia mau ngambil apa, istilah kasarnya maling, tapi saya enggak mau bilang itu maling," jelasnya.
Saat diamankan kondisi 5 bocah trauma berat
Dani dan empat saudara kandungnya dalam keadaan mengenaskan saat petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI menjemput mereka dari sebuah rumah di Perumahan Gran Cibubur, Bekasi. Diduga kondisi tertekan lima anak itu karena perlakuan orangtuanya.
"Untuk anak-anak sendiri kami lakukan tindakan darurat pengaman karena anak-anak ini alami depresi cukup dalam dan tidak diberikan makan siang," terang Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).
Dia menduga kekerasan sudah lama dialami anak-anak. Sebab, saat mereka tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi, si ayah tak segan menunjukkan sikap kerasnya.
"Kami dan Kemensos dan Jatanras Polda tidak mendapat izin dari orangtua untuk masuk dan mengevakuasi anak-anak. Kami mendapat perlawanan keras dari ayahnya dan melakukan intimidasi dan ancaman kepada warga," jelasnya.
Bahkan Dani tidak mau menyebutkan nama orangtua dan rumahnya.
"Saat kami mengevakuasi tadi. Saya melihat D luka di kaki kanan penyebab jatuh sepeda. Dia masih trauma dan ketika disinggung nama orang tua dan rumahnya, D langsung menangis," tambah Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti.
Tetangga sering dengar suara tangisan anak saat bapaknya pasang musik dugem
Keluarga Dani tertutup dengan tetangga sekitar. Bahkan ayah dan ibunya hampir tak pernah bersosialisasi.
Meski demikian, kondisi keluarga Dani yang dinilai aneh kerap dipertanyakan warga. Apalagi soal kelakuan ayahnya yang sering menyetel musik berhentakan kencang.
"Di antara suara musik yang kenceng banget itu kita sering dengar ada suara tangisan anak-anak minta tolong," jelas tetangganya.
Hal lain, sebelum mengevakuasi Dani dan saudaranya, KPAI mengakui adanya keterlambatan informasi. Warga sekitar sudah terlebih dahulu memberikan bantuan kepada Dani walaupun di satu sisi mendapat intimidasi dan tuduhan dari Utomo.
"Kami dapat info cukup telat. Namun warga memberikan perlindungan tapi ditolak. Ketika warga lakukan pengamanan, mereka dituduh melakukan penculikan," ujar Erlin
Lima bocah diamankan di safehouse
Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti menegaskan akan terus melakukan pendampingan terhadap Dani dan keempat saudaranya. Mereka telah diterlantarkan oleh orangtuanya di perumahan Cibubur.
"Kami akan terus dampingi dan buat nyaman terlebih dahulu. Jadi kami bawa ke rumah anak dulu," kata Ilma di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/5).
Lanjut Ilma, Dani sebenarnya sudah yang ketiga kalinya diterlantarkan oleh orangtuanya. Untuk mempertahankan hidupnya, D mendapat belas kasihan dari tetangga berupa makanan dan pakaian.
"Ini bukan yang pertama. Ini yang ketiga D ditelantarkan di luar rumah dan dapat belas kasihan dari tetangga sekitar untuk makan dan pakaian," tutur Ilma.