Cerita unik para pejabat Indonesia berpindah-pindah jabatan
Mereka rela mengundurkan diri dari jabatannya yang diduduki sekarang demi mendapatkan posisi atau jabatan baru.
Di Indonesia pejabat yang berpindah-pindah jabatan menjadi hal biasa. Mereka rela mengundurkan diri dari jabatannya yang diduduki sekarang demi mendapatkan posisi atau jabatan baru.
Contohnya mereka rela meninggalkan posisi kepada daerah demi maju sebagai anggota legislatif begitupun sebaliknya. Untuk itu merdeka.com merangkum cerita unik para pejabat Indonesia berpindah-pindah jabatan:
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sudah jadi gubernur ingin jadi caleg
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai gubernur Riau. Ia berasalan karena ingin maju pada Pemilihan legislatif untuk kursi DPR RI Dapil Riau.
Karena memutuskan maju sebagai Caleg, posisi gubernur akan digantikan oleh Wan Thamrin Hasyim, yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt). Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Syamsuar-Edy Nasution baru akan dilantik pada Februari 2019 mendatang.
Anggota DPR mundur ingin nyalon gubernur
Ada juga cerita beberapa anggota DPR memilih mundur demi menyalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada 2018. Di antaranya anggota DPR fraksi Partai NasDem Viktor Laiskodat Bungtilu maju di Pilgub NTT dan Viktor bersama wakilnya Josef A Nae Soi berhasil menang dari lawannya dan dilantik menjadi Gubernur NTT 5 September 2018 lalu.
Selain Viktor, anggota DPR fraksi PKS Zulkieflimansyah juga memilih mundur dari Senayan saat memutuskan maju di Pilgub NTB. Zulkieflimansyah tidak sia-sia mundur dari anggota Dewan, karena berhasil menang dan menjadi Gubernur NTB bersama Sitti Rohmi Djalilah.
Sudah jadi menteri malah ingin jadi gubernur
Adalah Khofifah Indar Parawansa yang memilih 'turun jabatan'. Ia sebelumnya memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial karena mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018.
Khofifah maju bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak. Khofifah berhasil mengalahkan psangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dan terpilih menjadi gubernur Jawa Timur.
Ada yang jadi gubernur mundur karena ingin jadi menteri
Cerita ini terjadi pada beberapa tahun lalu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu Mardiyanto memutuskan mundur dari posisi Gubernur Jawa Tengah setelah ditunjuk oleh SBY sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Bersatu menggantikan Mendagri sebelumnya Mohammad Ma'ruf.
Padahal Mardiyanto saat itu tengah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak 24 Agustus 1998 â 28 September 2007.
(mdk/has)