Cerita WNA Karantina Covid-19 di Hotel PIK, Bebas Berenang dan Jalan Keliling Jakarta
"Jika kamu harus karantina di Jakarta, kamu bisa pilih hotel ini. Tidak seperti yang lain, hotel ini membolehkan kita untuk berenang di hotel dan berkeliling kota Jakarta," bunyi caption instagram WNA @elena_iluina dikutip merdeka.com, Rabu (28/4).
Dua orang Warga Negara Asing (WNA), Elena dan Damian membagikan foto-foto karantinanya di Oakwood Apartments, Pantai Indak Kapuk (PIK) Jakarta Utara. Kedua orang itu meletakkan lokasi apartemen Oakwood di fitur "place" instagram dalam foto yang ia unggah itu. Sehingga, warganet pun bisa dengan mudah mengetahui di mana lokasi foto itu.
Dalam foto yang diunggah Elena pada 16 April 2021, terlihat dirinya sedang berpose di kolam renang, fasilitas umum apartemen tersebut. Elena membagikan ceritanya selama karantina di apartemen tersebut dalam bahasa Inggris.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Dia mengatakan bahwa apartemen tersebut membolehkan para pelaku perjalanan yang sedang melaksanakan karantina untuk ke luar kamar seperti berenang atau bahkan berjalan-jalan berkeliling Kota Jakarta.
"Jika kamu harus karantina di Jakarta, kamu bisa pilih hotel ini. Tidak seperti yang lain, hotel ini membolehkan kita untuk berenang di hotel dan berkeliling kota Jakarta," bunyi caption instagram WNA @elena_iluina dikutip merdeka.com, Rabu (28/4).
Berdasarkan pantauan merdeka.com pukul 15.00 WIB, akun instagram Elena sudah hilang. Tidak diketahui Elena berasal dari negara mana.
Sementara itu, WNA lainnya @damiannyt mengunggah fotonya yang sedang berenang di kolam renang yang sama dengan Elena, yakni di kolam renang apartemen Oakwood. Sayangnya, foto tersebut sudah menghilang diduga dihapus pemilik akun.
"Kita sedang karantina di Jakarta dan di sini sangat menyenangkan! Seperti ini karantina kita," kata @damiannyt dikutip merdeka.com, Rabu (28/4).
Epidemiolog Windhu Purnomo sangat menyayangkan kebijakan pemerintah yang memperbolehkan para pendatang/ pelaku perjalanan untuk memilih tempat karantina mandiri. Seharusnya, kata dia, pemerintah menyediakan tempat bagi para WNA itu agar bisa diawasi dengan ketat. Karena jika tidak, maka para pelaku usaha penginapan akan sewenang-wenang dan mengindahkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Seharusnya semua lokasi karantina dan isolasi mandiri (hotel, asrama, apartemen, dll) harus ditentukan oleh pemerintah, tidak boleh memilih sendiri. Karena infrastrukturnya, baik sarana, prasarana, serta prosedur dan protokolnya harus sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh Kemenkes," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/4).
Ahli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Airlangga itu menilai bahwa pemerintah telah keliru karena mengizinkan para pelaku perjalanan memilih sendiri lokasi karantina mandirinya.
"Kalau karantina dan isolasi mandiri bisa dipilih sendiri oleh masyarakat berarti ini kekeliruan pemerintah terkait kebijakan karantina, jelas tidak sinkron dengan UU Kekarantinaan Kesehatan," ujarnya.
Harus ditindak
Dia pun mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk menindak pihak hotel serta WNA tersebut. Dia bahkan mengusulkan agar para WNA yang bertindak semena-mena langsung dideportasi saja.
"Hotel dan WNA-nya harus ditindak, harus dikasih sanksi tegas. kalau perlu sanksi terberatnya dideportasi saja. Mereka harusnya kan sudah tahu apa yang dimaksud karantina mandiri dan apa akibatnya bila melanggar," katanya.
Widhu mengaku sangat prihatin terhadap perilaku sebagian besar WNA di Indonesia yang sama sekali tidak menghargai aturan Indonesia. Dia khawatir para WNA itu hanya akan menambah jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia. karena kata dia, apa yang dilakukan oleh WNA itu selama 'karantina mandiri' jelas akan menimbulkan penularan kepada seluruh staf dan pengunjung hotel lainnya.
"Karantina mandiri kok ke luar kamar. Jelas itu sangat berisiko tinggi menjadi sumber penularan," katanya.
Baca juga:
Loloskan WN India dari Kewajiban Karantina, 11 Orang Jadi Tersangka
Pelaku yang Loloskan Karantina WNI Ternyata Pensiunan PNS Disparekraf DKI
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Lagi Terkait Ayah-Anak Loloskan Orang Tanpa Karantina
Kasus WNA Lolos Karantina, 1 Orang Kembali Jadi Tersangka, Terima Bayaran Rp4 Juta
Satgas Covid-19 Bantah 2 Mafia Karantina Petugas Protokol Bandara Soekarno-Hatta
Membongkar Praktik Mafia Karantina