Cicit pendiri NU minta kiai muda legowo & serahkan masalah ke sepuh
Imbauan itu menyusul kisruh yang terjadi di muktamar, baik jelang maupun saat berlangsung.
Putri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid meminta kaum muda legowo dan sebaiknya kiai sepuh turun tangan mengambil alih proses Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur.
"Saya harap para kiai muda legowo dan menyerahkan semua masalah ke para kiai sepuh," kata Yenny berharap, Senin (3/8).
Imbauan cicit pendiri NU, Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari ini menyusul kisruh yang terjadi di muktamar, baik jelang maupun saat berlangsung. Sehingga, kata Yenny, kiai sepuh harus turun tangan untuk meredakan tensi panas di muktamar, khususnya masalah Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam pemilihan rais aam.
Tujuan pengambilalihan masalah muktamar, menurut Yenny, agar tidak terjadi perpecahan di tubuh organisasi Islam terbesar di Tanah Air itu. Kembali Yenny mengingatkan, agar muktamirin (peserta muktamar) mau kembali kepada semangat Qanun Asasi, yang menjadi pedoman warga NU seperti pesan KH Hasyim Asyari.
"Qanun Asasi berisi banyak kutipan ayat dan hadist yang pernah ditulis KH Hasyim Asyari agar menjadi pedoman warga NU. Persatuan harus lebih dikedepankan dan mencegah rasa saling benci, dengki, menjerumuskan dan saling bermusuhan antar Nahdliyin," paparnya.
Mbah Hasyim pernah mengingatkan, masih kata Yenny, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu membantu menangani masalah, akan melahirkan kebahagiaan. "Kebahagiaan ini yang terpenting dan faktor paling kuat untuk menciptakan persaudaraan dan kasih sayang," ucapnya.
Yenny juga meminta semua pihak menyikapi perbedaan dengan cara bil hikmah, atau dengan cara yang baik. "Jika tidak, maka konflik yang terjadi akan berlarut-larut. Di muktamar memang biasa beda pendapat, tapi jangan sampai menjadi konflik permanen," pintanya.