Cuaca buruk, evakuasi jenazah korban Trigana Air terhambat
Saat ini di Oksibil terdapat dua helikopter yang siap melakukan evakuasi.
Rencana evakuasi 54 jenazah korban jatuhnya Trigana Air hingga kini masih tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat, baik di Oksibil maupun di lokasi di kawasan Oksob. Komandan Lanud Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila Adyana mengatakan akibat cuaca itu hingga saat ini belum ada pergerakan dari Lanud Jayapura.
"Awan tebal dilaporkan masih menyelimuti Oksibil dan sekitarnya," ujar Adyana seraya menambahkan pesawat twin otter yang dijadwalkan ke Oksibil masih berada di Sentani, seperti dilansir Antara, Rabu (19/8).
Diakui, faktor cuaca memang menghambat proses evakuasi. Termasuk evakuasi korban yang hingga kini masih berada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat di Pegunungan Oksob. Ke-54 jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan siap dievakuasi ke Oksibil kemudian dilanjutkan ke Jayapura.
Sementara itu Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally mengakui awan tebal dan kabut masih menyelimuti wilayah Oksibil dan sekitarnya. Tim SAR belum bergerak dan masih menunggu cuaca terang baru melakukan evakuasi dengan menggunakan pesawat helikopter Bell milik Airfast.
Saat ini di Oksibil terdapat dua helikopter yang siap melakukan evakuasi, yakni heli Bell 212 Airfast dan heli MI milik TNI AD.
"Mudah-mudahan cuaca cepat cerah sehingga evakuasi dapat segera dilaksanakan," kata Wally.