Cuaca Buruk, Garuda dan Batik Air Tak Bisa Mendarat di Bandara Samarinda
Cuaca buruk, dua pesawat batal mendarat di Bandara Samarinda. Alasan pengalihan pendaratan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, salah satunya karena Bandara Samarinda belum memiliki lampu runway dan Instrument Landing System (ILS).
Dua pesawat Garuda Indonesia dan Batik Air tujuan Samarinda, terpaksa mengalihkan pendaratan ke Balikpapan, lantaran cuaca buruk di Bandara APT Pranoto Samarinda. Awan tebal dan berkabut disertai hujan, menurunkan jarak pandang kurang dari 1 kilometer.
Penerbangan Garuda Indonesia Boeing 737-800 nomor penerbangan GA580 dengan register PK-GFC dari Jakarta (CGK) yang terbang pukul 06.25 WIB, seharusnya dijadwalkan mendarat pukul 10.05 WITA.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana Batik Air menangani masalah AC dan lampu mati di pesawat rute Makassar ke Jakarta? Batik Air segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai upaya penanganan hal dimaksud, termasuk penggantian peralatan. Meskipun proses ini membutuhkan waktu tambahan, Batik Air memastikan bahwa semua langkah yang diambil dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penerbangan
Demikian juga dengan Batik Air dari Jakarta (HLP) menggunakan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID7281 dengan register PK-LAH dan mengangkut 109 penumpang, sejatinya mendarat pukul 10.00 WITA.
"Benar. Garuda dan Batik divert pendaratan ke Balikpapan karena jarak pandang minim, di bawah 1 kilometer," kata Kasubbag Tata Usaha Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (29/1).
Rindra menerangkan alasan pengalihan pendaratan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan. Salah satunya ketiadaan lampu runway dan Instrument Landing System (ILS). "Iya, karena minimnya alat navigasi bantu pendaratan itu," ujar Rindra.
"Selama ini kan, pilot mengandalkan visual untuk take off dan landing. Jadi ketika temperatur udara turun, kondisi berkabut karena bandara dikelilingi hutan dan bukit-bukit. Bahkan, jarak pandang jadi tertutup sama sekali. Riskan untuk landing," tambahnya.
Rindra menegaskan, keselamatan dan keamanan penerbangan dari dan ke Samarinda, jadi prioritas utama. "Jadi, pesawat yang landing di Balikpapan, menunggu cuaca baik. Kita akan buat visibility minimum sebagai gambaran kondisi di daerah, untuk dilaporkan ke kementerian," kata Rindra.
Setelah sempat menunggu kabut dan awan tebal membaik hingga 2 jam, akhirnya GA580 dan ID7281, akhirnya kembali terbang ke Samarinda. Pengalihan pendaratan ke Balikpapan pada nomor penerbangan yang sama, kali kedua terjadi di bulan Januari 2019 ini.
Baca juga:
Citilink Targetkan Pendapatan di 2019 Naik Hingga 23 persen
Citilink Tepis Rumor Dugaan Praktik Kartel Tiket Pesawat
Aturan Bagasi Berbayar Citilink Efektif 8 Februari 2019, Cek Ketentuannya
Alasan Bagasi Citilink Berbayar Disebut Agar Maskapai Mampu Tetap Beroperasi
Gangguan AC, Garuda Indonesia Tujuan Bangkok Putar Balik ke Bandara Soekarno Hatta
Bagasi Citilink Berbayar Mulai Berlaku 8 Februari 2019