Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Rinjani di Lombok Ditutup Mulai 1 Januari
Untuk 15 destinasi wisata alam di bawah pengelolaan BTNGR, kata Dedy, masih tetap dibuka bagi wisatawan. Seperti Otak Kokoq Joben, Telaga Biru, Ulem-Ulem, Gunung Kukus, Bukit Malang, dan Savana Propok.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) akan menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2022. Penutupan dilakukan karena kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan wisatawan.
Kepala BTNGR, Dedy Asriady menjelaskan, informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram menyebutkan sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.
-
Di mana Gunung Rinjani berada? Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.762 mdpl. Gunung ini berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
-
Apa yang dicapai oleh Abun Sungkar saat mendaki Gunung Rinjani? Abun Sungkar berhasil meraih impian mendaki Gunung Rinjani. Meskipun perjalanannya tidaklah mudah, Abun berhasil mengatasi segala rintangan dan mencapai puncak dengan keberhasilan.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Rinjani? Trekking ke puncaknya memerlukan waktu 2 hingga 4 hari, tergantung rute yang dipilih dan kondisi fisik pendaki.
-
Bagaimana Abun Sungkar mencapai puncak Rinjani? Summit attack ke puncak Rinjani merupakan tantangan terberat. Namun, Abun berhasil mengatasi semua rintangan dan akhirnya berdiri tegak di ketinggian 3.726 mdpl.
-
Kenapa Gunung Rinjani menjadi favorit bagi banyak orang? Gunung Rinjani adalah salah satu gunung yang menjadi favorit banyak orang.
-
Apa yang istimewa dari Segara Anak di kaldera Gunung Rinjani? Salah satu daya tarik utama Gunung Rinjani adalah kaldera besar yang berisi danau indah bernama Segara Anak. Danau ini terbentuk setelah letusan dahsyat gunung ribuan tahun yang lalu.Nama "Segara Anak" berarti "anak laut," mencerminkan warna air biru toska yang menyerupai air laut.
"Penutupan aktivitas pendakian juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya. Demikian dikutip dari Antara, Senin (27/12).
Ia menyebutkan jalur yang selama ini dibuka untuk aktivitas pendakian meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean, di Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, jalur wisata pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tete Batu di Kabupaten Lombok Timur, dan jalur wisata pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
"Bagi pengunjung yang akan melakukan pendakian pada 31 Desember 2021, diwajibkan melakukan check out maksimal pada 2 Januari 2022, di masing-masing pintu pendakian," ujarnya.
Selain jalur wisata pendakian, kata dia, pihaknya juga sudah terlebih dahulu menutup tiga lokasi wisata nonpendakian atau destinasi wisata alam di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani mulai 29 November 2021 hingga 31 Maret 2022.
Ketiga destinasi wisata alam yang sudah tidak boleh ada aktivitas pariwisata, yakni kawasan wisata alam Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Sambik Elen, Kabupaten Lombok Utara.
"Penutupan tiga destinasi wisata alam tersebut, juga berkaitan dengan kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan nyawa pengunjung," ucap Dedy.
Untuk 15 destinasi wisata alam di bawah pengelolaan BTNGR, kata Dedy, masih tetap dibuka bagi wisatawan. Seperti Otak Kokoq Joben, Telaga Biru, Ulem-Ulem, Gunung Kukus, Bukit Malang, dan Savana Propok.
"Semua destinasi itu masih tetap dibuka untuk aktivitas berwisata, karena dinilai masih aman bagi pengunjung," katanya.
(mdk/lia)