'Curhat' ke Kapolri, Novel merasa diikuti sebelum disiram air keras
Penyiraman air keras menimpa Novel Baswedan terjadi usai pulang salat subuh di Masjid. Akibatnya wajah Novel mengalami luka bakar.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian enggak berspekulasi terkait motif penyiraman air keras ke penyidik KPK, Novel Baswedan. Tito menegaskan masih menunggu hasil penyelidikan anak buahnya.
"Saya enggak ingin spekulasi soal ini. Motifnya apa. Tapi kita harus lihat fakta di lapangan dulu," kata Tito usai memberikan arahan, di Sespim Polri, Jalan Raya Maribaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (11/4).
Polres Jakarta Utara, kata dia, masih melakukan penyelidikan. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) belum bisa disampaikan secara rinici. "Nanti saya akan ke sana dulu. Jadi pelaku belum teridentifikasi," imbuhnya.
Tito mengaku, beberapa saat usai kejadian mendapatkan telepon dari Novel yang diteror orang tak dikenal dengan penyiraman air keras ke bagian wajah. Dari pengakuan Novel, sebelum kejadian ada orang yang mengikuti menggunakan sepeda motor.
"Informasinya dari Novel, dia merasa diikuti. Ada orang menggunakan sepeda motor," terangnya.
Penyidik senior KPK itu mengalami insiden mengerikan di dekat masjid kediamannya Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada subuh tadi. Penyiraman air keras menimpa Novel Baswedan terjadi usai pulang salat subuh di Masjid. Akibatnya wajah Novel mengalami luka bakar.