Dahulu, Indonesia banyak memiliki sinetron mendidik
Antara tahun 1990 hingga 2000 Indonesia memiliki beberapa program tayangan yang mendidik.
Beberapa dekade lalu, antara tahun 1990 hingga 2000 Indonesia memiliki beberapa program tayangan yang mendidik. Bahkan rumah produksi zaman dahulu pun berlomba-lomba menyajikan berbagai sinetron yang mendidik dan menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam sinetron tersebut.
Seperti contoh Keluarga Cemara, terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari Abah, Emak, Euis, Ara dan Agil. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sederhana. Abah selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada ketiga putrinya. Hingga ketiga putrinya tumbuh dan mengerti arti nilai-nilai kehidupan. Selain Keluarga Cemara, sinetron Indonesia yang mendidik lainya adalah Si Doel Anak Sekolahan. Kisah tentang anak Betawi yang ingin menimba ilmu hingga mendapatkan gelar insiyur.
Masih banyak sinetron-sinetron Indonesia yang mendidik, seperti contohnya berikut ini:
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana lokasi yang ditampilkan dalam video tentang Jakarta di masa depan? Dalam video yang dipostingnya pada Jumat pekan lalu memperlihatkan wilayah Sarinah, Jakarta dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit dengan gaya modern juga berbagai teknologi tingkat tinggi lainnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Keluarga Cemara
"Harta yang paling berharga adalah keluarga, puisi yang paling indah adalah keluarga," demikian soundtrack Sinetron Keluarga Cemara yang tentunya sudha tidak asing lagi. Jika dilihat dari soundtrack lagu tersebut, Sinetron Keluarga Cemara sangat menjunjung arti kebersamaan keluarga.
Abah (Adi Kurdi) sehari-hari bekerja sebagai supir becak untuk menghidupi keluarga kecilnya. Sedangkan emak (Novia Kolopaking), untuk membantu Abah mencukupi kebutuhan sehari-hari, Emak berjualan opak dan Euis (Ceria HD) putri sulungnya yang duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar membantu memasarkan opak buatan Emak. Saat itu Abah pernah mengalami masa jaya dan memiliki perusahaan, namun sewaktu ketika kehidupan langsung berbalik. Perusahaan Abah bangkrut dan demi menyambung hidup akhirnya Abah memutar otak untuk menghidupi keluarga kecilnya, dengan menarik becak. Abah memiliki tiga putri antara lain Euis, Ara (Anisa Fujianti) dan Agil (Pudji Lestari).
Sinetron Keluarga Cemara tayang sejak 6 Oktober 1996 hingga 28 Februari 2005 dengan jumlah episode 412 dalam 3 season.
Si Doel Anak Sekolahan
Sinetron satu ini juga mengangkat kehidupan tentang anak Betawi yang ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang Insiyur. Masih ingat dengan soundtrack lagu "Anak betawi ketinggalan jaman, katenye. Anak betawi gak berbudaye, katenye. Aduh sialan, si Doel anak betawi asli, kerjaannye sembahyang mengaji, tapi jangan bikin die sakit hati." Dari penggalan lirik lagu tersebut memggambarkan bahwa si Doel seorang anak Betawi asli ingin mengejar cita-citanya dan berpendidikan tinggi.
Si Doel (Rano Karno) di sela-sela waktu kuliahnya menarik oplet milik sang Babeh (Benyamin Sueb). Emak (Aminah Cendrakasih) memiliki warung kelontong untuk membantu mencukupi kehidupan keluarga. Sedangkan sang adik Atun (Suti Karno) membuka usaha salon kecil-kecilan karena telah lulus kursus salon. Sang paman Mandra selalu menemani Doel menarik oplet milik sang ayah.
Sinetron ini sempat menarik perhatian pemirsa hingga 162 episode dalam 7 season. Tayang pada 12 Maret 1994 hingga 26 Juni 2006.
Sarana Angkutan Rakyat (SAR)
Sinetron Indonesia satu ini dibintangi oleh bintang srimulat yaitu Basuki dan Nunung. Banyak yang mengira bahwa mereka berdua gagal memerankan tokoh yang serius. Namun lewat sinetron besutan Rano Karno, mereka berdua berhasil menepis anggapan masyarakat selama ini, bahwa mereka hanya profesional terhadap acting banyolan saja.
Sinetron ini mengisahkan tentang perjuangan seorang guru yang bernama Pak Sarmun. Selain menjadi seorang guru ia juga menyambi menjadi seorang tukang ojek. Hal ini ia lakukan untuk menghadapi tantangan hidup di ibukota yang sangat keras. Dalam perjalanan kehidupan Pak Sarmun, banyak tetangga maupun rekan-rekan sesama guru yang mencemooh kehidupan Pak Sarmun karena profesi gandanya. Sinetron ini tayang sekitar tahun 1997.
Jendela Rumah Kita
Sinetron ini ditayangkan di stasiun TVRI sekitar tahun 1989. Berkisah tentang seorang pemuda bernama Jojo (Dede Yusuf) yang berani serta jujur. Dengan sikap keberanian dan kemampuan ia berkelahi, ia membela siap membela orang-orang yang lemah karena tertindas. Jojo digambarkan seperti super hero pada tahun 1980-an. Sinetron ini mempopulerkan aktris Desi Ratnasari sebagai pendatang baru.
Lorong Waktu
Sinetron ini bergenre religi dan tayang selama bulan Ramadhan. Pada zamannya, sinetron ini cukup fenomenal, dan sukses merebut hati para penonton dalam enam musim. Cerita berawal ketika Addin (Dicky Chandra) seorang anak yatim piatu yang dijadikan anak angkat oleh Haji Husin (Deddy Mizwar) dan kemudian disekolahkan baik sekolah agama maupun sekolah formal. Kemudian ia menemukan sebuah mesin waktu yang dapat mengantarnya bepergian lintas waktu hanya sekali tekan tombol enter. Sinetron ini pertama kali ditayangkan pada tahun 1999 hingga 2006.
(mdk/war)