Dampak beras plastik, omset pedagang di Pasar Wage turun
Penurunan mulai dari 5 hingga 10 persen.
Dampak isu peredaran beras plastik yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini, sejumlah pedagang beras di Pasar Wage Purwokerto, Jawa Tengah mengalami penurunan omset penjualan hingga 10 persen.
Dalam sidak yang dilakukan petugas dari unsur Polres Banyumas dan Dinperindagkop Banyumas di sejumlah kios beras di Pasar Wage, beberapa pedagang mengaku saat ini konsumen cenderung menurun.
Seorang pedagang beras di Pasar Wage Novi mengatakan, sejak munculnya isu beras plastik banyak konsumen yang berhati-hati.
"Biasanya sebelum membeli, pembeli bertanya-tanya dulu. Kalau untuk penjualan di tempat saya beberapa hari ini turun hingga 5 persen," katanya, Jumat (22/5).
Selama ini, dia mengaku kewaspadaan konsumen cukup tinggi terhadap kemungkinan beras plastik.
"Di sini kami menjamin tidak ada beras plastik, karena kami mengambilnya langsung dari petani," katanya.
Serupa dengan Novi, pedagang beras lainnya, Lia mengakui omset penjualan beras di kiosnya menurun hingga 10 persen.
"Saat ini memang penjualannya agak menurun sampai 10 persen dari sebelumnya," ucapnya.
Lia mengakui saat ini harus lebih sabar menjelaskan kepada calon pembeli mengenai perbedaan beras plastik dan beras biasa.
"Mau nggak mau harus dijelaskan dulu perbedaannya kepada pembeli," paparnya.
Sementara itu, petugas Dinperindagkop, Legowo mengemukakan hingga saat ini belum ada peredaran beras plastik di Pasar Wage.
"Dari hasil sidak kali ini, belum ada peredaran beras plastik di sini. Kami mengimbau kepada pedagang jika menemukan beras plastik untuk melaporkan secepatnya kepada kami," tuturnya.