Data Covid-19 Per 19 April 2023: Kasus Positif Tambah 1.242, Kematian 12
Total kasus Covid-19 yang terdata di Tanah Air sebanyak 6.760.755.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah. Dalam 24 jam terakhir hingga hari ini pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 meningkat 1.242.
Kementerian Kesehatan mengatakan, temuan 1.242 kasus Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan 14.655 spesimen dari 10.567 orang. Total kasus Covid-19 yang terdata di Tanah Air sebanyak 6.760.755.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
“Kasus konfirmasi 6.760.755,” demikian dikutip dari data Kementerian Kesehatan, Rabu (19/4).
Peningkatan kasus positif diikuti pasien sembuh dan kematian. Pasien sembuh bertambah 558, total kumulatif sebanyak 6.589.155. Sementara kasus kematian meningkat 12, jumlah keseluruhan mencapai 161.152.
Kementerian Kesehatan mencatat, kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri juga meningkat. Kenaikannya sebanyak 672, total kasus aktif menjadi 10.448.
“Suspek 1.290,” kata Kementerian Kesehatan.
Penyebab Covid-19 Naik Lagi
Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 naik signifikan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 disebabkan masyarakat tak lagi melakukan pengecekan kesehatan.
"Sebagian besar masyarakat sekarang sudah tidak tes (Covid-19) maka potensi penularan dalam masyarakat menjadi besar," kata Nadia kepada merdeka.com, Senin (17/4).
Selain itu, Nadia menduga, kasus Covid-19 meningkat karena subvarian Omicron XBB.1.1 atau Arcturus. Indonesia mencatat tujuh kasus Covid-19 Arcturus sejak Maret 2023 lalu.
Identitas 7 Pasien Covid-19 Arcturus
Kementerian Kesehatan membeberkan identitas tujuh pasien terjangkit Covid-19 Arcturus. Dua di antara tujuh pasien sudah dinyatakan sembuh. Keduanya berinisial TSH dan NFA.
Berikut identitas tujuh pasien:
1. TSH, laki-laki (56), terdeteksi 23 Maret 2023 dengan sampel asal di RSUD Kebayoran Baru.
2. NFA, perempuan (30), terdeteksi 27 Maret 2023 dengan sampel asal di RSPI Sulianti Saroso.
3. Nicolaus Christoper Anggono (25), terdeteksi 17 Maret 2023 dengan sampel asal di Nasional Hospital Surabaya.
4. Fariska Faustina Nirwan (26), terdeteksi 10 Maret 2023 dengan sampel asal di Nasional Hospital Surabaya
5. Jong Soek Lan (74), terdeteksi 17 April 2023 dengan sampel asal di RS Graha Kedoya Jakarta.
6. Adelaide Patricia (37), terdeteksi 4 April 2023 dengan sampel asal di Lab Genomik Solidaritas Indonesia.
7. Olga Holmayeva (26), terdeteksi 7 April 2023 dengan sampel asal di RSUD Kebayoran Baru.
(mdk/tin)